Bisnis.com, JAKARTA—PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) berpotensi tidak memperoleh pendapatan bunga sebesar 7% per tahun selama saham yang dibeli kembali masih ada dalam treasury stock.
Perusahaan kontraktor pelat merah itu akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham dengan menyiapkan dana Rp120 miliar, di tengah anjloknya indeks harga saham gabungan (IHSG).
Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Natal Argawan Pardede menuturkan rencana tersebut akan dilakukan dalam kurun waktu 4 September—4 Desember 2013.
Bila seluruh dana sebesar Rp120 miliar tersebut digunakan untuk pembelian kembali saham, maka perseroan tidak memperoleh pendapatan bunga sebesar 7% per tahun selama saham yang dibeli kembali masih ada dalam treasury stock.
"Itu pun dengan catatan, jika dana yang digunakan untuk buyback saham itu diinvestasikan dalam Sertifikat Bank Indonesia dengan tingkat bunga 7% per tahun untuk periode hingga 31 Desember 2013," ujarnya dalam keterbukaan informasi, Selasa (3/9/2013).
Dengan demikian, Wijaya Karya berpotensi kehilangan peluang pendapatan bunga Rp1,68 miliar yang akan ditutup dengan eskalasi pada proyek-proyek konstruksi.
Natal menambahkan Wijaya Karya berencana untuk menyimpan saham yang telah dibeli kembali untuk dikuasai sebagai treasury stock untuk jangka waktu 3 tahun.
“Namun, terhitung 30 hari sejak akhir periode pembelian saham kembali atau 4 Desember 2013 mendatang, perseroan dapat sewaktu-waktu melakukan pengalihan atas saham buyback itu, baik dijual di BEI ataupun di luar bursa dan pelaksanaan employee stock option plan,” tuturnya.