BISNIS.COM, NEW YORK- Harga minyak turun pada Rabu (Kamis pagi WIB), menyusul laporan persediaan minyak AS yang "bearish" dan di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve bisa membatasi program pelonggaran kuantitatifnya lebih awal.
Harga patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli menetap pada US$94,28 per barel di New York Mercantile Exchange, turun US$41,90 pada Selasa.
Harga patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli ditutup pada US$102,60 per barel di London, turun US$1,31.
Pasar dilanda aksi jual menyusul laporan persediaan AS yang menunjukkan persediaan minyak mentah menurun sebesar 300.000 barel pada pekan lalu, lebih rendah dari penurunan 600.000 barel yang diperkirakan oleh para analis dalam survei Dow Jones Newswires.
Bahkan lebih dramatis, persediaan bensin naik sebesar tiga juta barel, sedangkan para analis telah memperkirakan penurunan 100.000 barel.
Angka bensin "membebani", pedagang Again Capital John Kilduff mengatakan Rabu (22/5)
"Laporan ini terus menekankan fundamental yang bearish," kata Gene McGillian, analis dan pialang di Tradition Energy, yang mengutip tingginya pasokan di pusat minyak mentah penting Cushing, Oklahoma. (Antara/Reuters/Bloomberg)
HARGA MINYAK: Tergelincir, Pasar Dilanda Aksi Jual
BISNIS.COM, NEW YORK- Harga minyak turun pada Rabu (Kamis pagi WIB), menyusul laporan persediaan minyak AS yang "bearish" dan di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve bisa membatasi program pelonggaran kuantitatifnya lebih awal.Harga patokan AS, minyak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium