Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK 29 MARET: Efektivitas Doha Diragukan, Minyak Teruskan Pelemahan

Kontrak WTI diperdagangkan melemah 0,28% ke US$39,35 per barel pada pukul 03.40 WIB, sedangkan Brent merosot 0,47% ke US$40,25 per barel.
Harga minyak gagal rebound usai libur panjang tertahan keraguan investor atas dampak pertemuan Doha atas produksi minyak dunia./Bisnis
Harga minyak gagal rebound usai libur panjang tertahan keraguan investor atas dampak pertemuan Doha atas produksi minyak dunia./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak gagal rebound usai libur panjang tertahan keraguan investor atas dampak pertemuan Doha atas produksi minyak dunia.

Kontrak WTI diperdagangkan melemah 0,28% ke US$39,35 per barel pada pukul 03.40 WIB, sedangkan Brent merosot 0,47% ke US$40,25 per barel.

“Ada keyakinan pertemuan di Doha tidak akan efektif. Produksi Amerika Serikat memang 500.000 barel per hari lebih rendah dari puncak produksi, namun Iran berencana meningkatkan output lebih dari 1juta barel per hari,” kata Thomas Finlon dari Energy Analaytics Group kepada Bloomberg.

Harga minyak telah naik lebih dari 50% sejak menyentuh level terendah 12 tahun pada Februari. Harga mulai menanjak setelah pengumuman kesepakatan antara Arab Saudi dan Rusia untuk mempertahankan output di level Januari.

Iran dan Libya sampai saat ini belum berkomitmen menghadiri pertemuan antara negara produsen minyak anggota OPEC dan bukan anggota OPEC di Doha, Qatar. Commerzbank AG pekan lalu menyatakan absennya dua negara yang saat ini sedang menggenjot produksi minyak membuat kesepakatan apapun yang dicapai di Doha tidak efektif.

Data Komisi Perdagangan Berjangka AS menunjukkan transaksi likuidasi posisi short dalam 7 minggu terakhir adalah yang paling tinggi dalam 10 tahun terakhir, mengindikasikan reli harga minyak didorong oleh aktivitas spekulasi.

Baker Hughes Inc pekan lalu menyatakan rigs yang beroperasi di AS turun 15 unit menjadi 372 unit atau yang paling sedikit sejak 2009. Penurunan tersebut menunjukkan kenaikan harga minyak hingga menyentuh US$40 per barel tidak mendorong pengoperasian kembali rigs di Negeri Paman Sam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper