BISNIS.COM. NEW YORK—Harga kontrak berjangka tembaga naik untuk hari kedua setelah persediaan turun ke level terendah dalam 7 bulan di China, konsumen terbesar di dunia industri logam, selain itu kepercayaan konsumen AS naik ke level tertinggi sejak 2007.
Stok tembaga yang dipantau oleh Shanghai Futures Exchange turun menjadi 190.330 ton, level terendah sejak Oktober.
Adapun indeks Thomson Reuters/University of Michigan tentang sentimen konsumsi naik menjadi 83,7 pada Mei, dibandingkan dengan 76,4 pada April. Sementara indeks ekuitas Standard & Poor 500 naik ke level rekor.
Matt Zeman, ahli strategi pasar Kingsview Financial di Chicago mengatakan jika persediaan turun, maka hal itu adalah pertanda baik bagi pasar tembaga.
"Sepertinya situasi pasar telah dipercaya, dan beberapa antusiasme dari naiknya level ekuitas memiliki imbas ke harga tembaga," ujarnya seperti dikutip Bloomberg, Sabtu (18/5/2013).
Adapun harga tembaga untuk pengiriman Juli naik 0,9% untuk menetap pada US$3,323 per pon pada 01.11, Jumat lalu, di Comex di New York, menambah reli selama 2 hari sebesar 1,8%. AS adalah konsumen kedua terbesar untuk logam.
Sementara untuk akumulasi minggu ini, harga turun 0,9%, mengakhiri penaikan selama 3 minggu. Lebih lanjut, nilai kontrak berjangka telah turun 9% sepanjang tahun ini.
Di London Metal Exchange, nilai tembaga untuk pengiriman 3 bulan naik 0,3% menjadi US$7.305 per ton (US$3,31 per pon). Adapun harga seng dan timah naik, sementara nilai aluminium beserta nikel turun.(yop)