BISNIS.COM, JAKARTA—Beban pokok pendapatan PT Dyviacom Intrabumi Tbk (DNET) pada kuartal I tahun ini melompat dibandingkan kuartal I tahun sebelumnya. Membuat performa mereka menurun dan laba bersih anjlok.
Berdasarkan laporan kuartal I pihak DNET diketahui jika beban pokok pendapatan pihak DNET naik drastis 111% dari Rp690 juta pada 2012 menjadi Rp1,45 miliar pada tahun ini. Membuat laba bruto turun 18% dari Rp1,15 miliar menjadi Rp949 juta.
Lebih lanjut, beban pokok pendapatan naik drastis karena adanya penaikan yang berasal dari Internet Access dan N.O.C sebesar 225% dari tahun sebelumnya Rp288 juta menjadi Rp936 juta.
Sementara beban dari IT Solution hanya naik sebesar 29,5% dari Rp402,59 juta pada 2012 menjadi Rp521,46 juta tahun ini.
Sebelumnya perusahaan penyedia jasa akses internet yang total asetnya hanya Rp16,82 miliar ini melepas 14 miliar saham baru melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD)seharga Rp500 senilai total Rp7 triliun, yang terbesar sepanjang tahun berjalan ini.
Rencananya dana HMETD Rp7 triliun itu akan disuntikkan ke tiga unit usaha afiliasi grup Salim, yakni pemilik jaringan restoran KFC PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), produsen Sari Roti PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), dan pemilik minimarket Indomaret PT Indomarco Prismatama. (ra)