Bisnis.com, JAKARTA—PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS) mencetak laba bersih sepanjang tahun lalu sebesar US$860,53 juta, turun tipis 3,4% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$890,88 juta.
Berdasarkan laporan keuangan PGAS, pendapatan PGN tercatat US$3 miliar, naik 16,3% dari US$2,58 miliar. Perolehan pendapatan naik itu juga diikuti kenaikan beban pokok pendapatan 43% dari US$1,1 miliar menjadi US$1,58 miliar.
Menurut manajemen PGN, kenaikan harga beli gas dari pemasok mulai 1 September 2012 dan 1 April 2013 mempengaruhi kenaikan beban pokok pendapatan yang hingga 43% itu.
“Untuk mengantisipasi kenaikan harga beli gas dari pemasok, kami melaksanakan penyesuaian harga jual gas ke pelanggan,” ungkap manajemen dalam siaran persnya, Jumat (28/2/2014).
Di sisi lain, PGN diketahui mengalami peningkatan laba kurs yang signifikan, yakni naik 68,6% dari US$49,75 juta menjadi US$83,89 juta. Manajemen PGN menyatakan pada akhir 2013, Rupiah melemah 26% menjadi Rp12.189 per dolar AS dari Rp9.670 per dolar AS pada akhir 2012.
“Pelemahan nilai mata uang Rupiah tersebut berdampak pada pencatatan porsi pendapatan dalam mata uang Rupiah sehingga laba bruto pada 2013 menjadi sebesar US$1,42 juta, turun 3,7% dari US$1,47 juta,” ungkap manajemen.
Adapun pendapatan dari kegiatan usaha distribusi PGN selama 2013 diketahui meningkat. Hal ini disebabkan adanya kenaikan volume distribusi PGN dan penjualan gas anak usaha dari 807 MMscfd menjadi 824 MMscfd.
Kinerja volume distribusi tersebut merupakan kontribusi dari peningkatan volume pasokan gas dari lapangan Corridor Block dan dimulainya pemanfaatan pasokan LNG, serta didukung kesiapan para pelanggan eksisting dan pelanggan baru.
Sementara itu, usaha transmisi PGN dan anak usaha yaitu PT Transportasi Gas Indonesia diketahui menyalurkan 854 MMscfd, turun dari 877 MMscfd yang terutama disebabkan penurunan penyerapan gas oleh offtaker di Singapura.
Selain itu, turunnya usaha transmisi juga akibat berhentinya penyaluran gas ke PLN Medan pada Juli 2013 yang merupakan dampak dari berhentinya salah satu sumber pasokan gas untuk wilayah Medan.
PGN terus mengupayakan peningkatan ketersediaan pasokan gas melalui skema harga yang mendukung produsen untuk meningkatkan produksi dengan tetap memperhatikan daya beli pelanggan, serta pengembangan Floating Storage Regasification Unit (FSRU) di Lampung.