BISNIS.COM, NEW YORK - Bursa negara berkembang melaju dalam reli sepanjang 6 minggu, dipimpin oleh saham dari sektor konsumsi, seiring spekulasi investor terhadap stimulus bank sentral yang akan mendorong permintaan aset yang lebih berisiko.
Indeks Brazil Bovespa naik di hari kedua seiring lonjakan saham Embraer SA, begitu pula saham Hindustan Unilever Ltd. yang melonjak 17% di Mumbai seiring dengan rencana induk usahanya untuk meningkatkan kepemilikan saham di perseroan.
Selanjutnya, saham Hermes Microvision Inc. melonjak ke rekor tertinggi seiring melonjaknya laba perseroan. Adapun Indeks Micex Rusia meningkat untuk pertama kalinya selama 4 hari.
Indeks MSCI Emerging Market naik 1,2% ke level 1.039,45, memperpanjang kenaikan bulanan menjadi 0,4%.
Inflasi kawasan Euro bergerak lebih lambat dibandingkan dengan prediksi ekonom, data menunjukkan, dan sebagian besar ekonom dalam survey Bloomberg News memprediksi Bank Sentral Eropa akan memangkas suku bunga pada pekan ini.
Federal Reserve AS akan mempertimbangkan untuk memperbarui komitmennya untuk membeli obligasi dalam pertemuan dua hari yang dimulai pada hari ini.
“Ini saatnya, setidaknya untuk bounce. Banyak kelemahan di emerging market didapat dari Eropa,” ujar Bruce McCain, Kepala Analis Investasi salah satu unit bisnis KeyCorp di Cleveland seperti dikutip Bloomberg.
10 kelompok dalam indeks MSCI Emerging Market naik seiring penambahan ukuran konsumsi bahan pokok sebanyak 2%. The broad gauge kehilangan 1,5% tahun ini, dibandingkan dengan peningkatan Indeks MSCI Dunia di negara bergembang sebesar 10%.
Berdasarkan data Bloomberg, saham-saham di negara berkembang diperdagangkan 10,8 kali selama 12 bulan yang diproyeksikan menghasilkan keuntungan, dibandingkan dengan MSCI Dunia sebanyak 14,4 kali. (Bloomberg/gia)