Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA KUARTAL 1/2018: Pendapatan Kalbe Farma (KLBF) Tumbuh 2,38%

PT Kalbe Farma Tbk. mencatatkan pertumbuhan kinerja tipis sejalan dengan tekanan dari kondisi makro ekonomi pada kuartal I/2018.
Presiden Joko Widodo (kiri) mendengarkan penjelasan Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius ketika meninjau fasilitas produksi di sela-sela peresmian pabrik PT Kalbio Global Medika, di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (27/2/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (kiri) mendengarkan penjelasan Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius ketika meninjau fasilitas produksi di sela-sela peresmian pabrik PT Kalbio Global Medika, di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (27/2/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA— PT Kalbe Farma Tbk. mencatatkan pertumbuhan kinerja tipis sejalan dengan tekanan dari kondisi makro ekonomi pada kuartal I/2018.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2018, yang dikutip Selasa (1/5), Kalbe Farma membukukan pendapatan Rp5,01 triliun. Pencapaian tersebut hanya tumbuh 2,38% secara tahunan Rp4,89 triliun.

Kendati demikian, beban pokok penjualan emiten berkode saham KLBF itu naik lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan. Tercatat, beban pokok penjualan naik 3,98% secara tahunan menjadi Rp2,58 triliun miliar pada kuartal I/2018.

Dari situ, KLBF meraup laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk Rp589,43 miliar. Jumlah itu hanya naik 0,20% dibandingkan dengan periode sebelumnya Rp588,25 miliar.

Di sisi lain, perseroan tercatat memiliki ekuitas Rp14,50 triliun per kuartal I/2018. Sementara itu, posisi liabilitas berada di level Rp2,79 triliun pada periode tersebut.

Selanjutnya, total aset KLBF tumbuh 4,16% secara tahunan dari 16,61 triliun pada kuartal I/2017 menjadi Rp17,30 triliun pada kuartal I/2018.

Bernadus Karmin Winata, Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Kalbe menilai kondisi makro ekonomi saat ini belum menunjukkan pemulihan. Oleh karena itu, perseroan tengah memfokuskan kepada upaya mempertahankan pangsa pasar dan pengendalian biaya.

Bernardus mengatakan pertumbuhan penjualan terutama didukung oleh meningkatnya pertumbuhan volume penjualan pada sebagian divisi usaha, kecuali pada segmen produk kesehatan yang masih relatif stagnan.

“Berbagai strategi jangka panjang seperti pengembangan kapasitas dan peluncuran produk akan tetap dijalankan,” ujarnya lewat siaran pers yang dikutip, Selasa (1/5/2018).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper