Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet terus menguat pada hari ketiga berturut-turut, Rabu (21/2/2018), seiring dengan berlanjutnya depresiasi yen terhadap dolar AS.
Harga karet untuk pengiriman Juli 2018 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup menguat 1,20% atau 2,20 poin ke level 186,00 yen per kilogram (kg).
Sebelumnya, harga karet kontrak Juli dibuka dengan kenaikan 0,11% atau 0,20 poin di posisi 184 per kg, setelah berakhir menguat 0,66% atau 1,20 poin di posisi 183,80 yen per kg pada perdagangan Selasa (20/2).
Menurut Kazuhiko Saito, analis perusahaan broker Fujitomi di Tokyo, penguatan harga karet ditopang pelemahan kinerja mata uang yen serta kenaikan indeks saham di Jepang.
Nilai tukar yen lanjut terdepresiasi untuk perdagangan hari keempat berturut-turut, dengan pelemahan 0,37% atau 0,40 poin ke posisi 107,73 per dolar AS pada pukul 14.17 WIB, setelah pada Selasa (20/2) berakhir melemah 0,69% di posisi 107,33.
Seperti diketahui, pergerakan harga karet biasanya berbanding terbalik dengan yen. Pelemahan yen memberi angin segar bagi karet dan dapat mengangkat harga komoditas ini dengan adanya potensi peningkatan permintaan dari pembeli.
Adapun indeks Nikkei 225 Jepang hari ini ditutup menguat 0,21% atau 45,71 poin ke level 21.970,81.
“Meski demikian, penguatan karet kemungkinan dibatasi dengan sentimen tingginya tingkat cadangan,” tambah Saito, seperti dikutip Bloomberg.
Cadangan karet China yang dimonitor Shanghai Futures Exchange meningkat 0,5% pekan lalu menjadi 434.330 ton, kenaikan pekan ke-12 berturut-turut.
Berbanding terbalik dengan karet, harga minyak WTI kontrak April 2018 hari ini terpantau melemah 0,89% atau 0,55 poin ke US$61,24 per barel pada pukul 10.18 WIB.
Pergerakan Harga Karet Kontrak Juli 2018 di TOCOM
Tanggal | Harga (Yen/Kg) | Perubahan |
21/2/2018 | 186,00 | +1,20% |
20/2/2018 | 183,80 | +0,66% |
19/2/2018 | 182,60 | +0,61% |
16/2/2018 | 181,50 | -2,42% |
15/2/2018 | 186,00 | +0,92% |
Sumber: Bloomberg