Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) kembali mengalami suspensi atau penghentian perdagangan sementara oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai Rabu (23/7/2025).
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono dan Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI Pande Made Kusuma Ari A. mengatakan suspensi itu dilakukan sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA).
Berdasarkan data BEI, saham CDIA melejit 94,23% sepanjang perdagangan 18-22 Juli 2025 ke level Rp1.515. CDIA terus meroket setelah sempat mengalami suspensi untuk pertama kali pada perdagangan 17 Juli 2025.
"Sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai sesi I tanggal 23 Juli 2025 sampai dengan Pengumuman Bursa lebih lanjut," tulisnya dalam pengumuman dikutip Rabu (23/7/2025).
Bursa mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan.
Sejak melantai di BEI pada 9 Juli 2025, saham CDIA terus menerus menyentuh level auto rejection atas (ARA). Alhasil, saham anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) itu sudah melejit 697,36% dari harga initial public offering (IPO) Rp190 per saham.
Sebelumnya, Presiden Direktur Chandra Daya Investasi Fransiskus Ruly Aryawan menyampaikan pencatatan saham perdana hari ini menjadi momen penting bagi CDI Group dalam membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang.
Menurutnya, Asia Tenggara, termasuk Indonesia, saat ini berada dalam fase pertumbuhan industri yang sangat dinamis dan menuntut dukungan infrastruktur yang andal dan efisien.
Kebutuhan akan layanan logistik, kepelabuhanan dan penyimpanan, jaringan energi, serta pengelolaan air menjadi potensi yang besar dalam pengembangan perseroan.
"CDI Group melihat peluang strategis untuk terus memperluas layanan dan memperkuat peran kami sebagai penyedia solusi infrastruktur yang relevan dan terintegrasi,” jelas Ruly, Rabu (9/7/2025).
Melalui dana yang dihimpun dari IPO ini, lanjutnya, CDIA akan memperkuat kapabilitas anak usaha, mempercepat proyek-proyek strategis dan memberikan layanan infrastruktur yang berdampak positif bagi pertumbuhan industri.
CDIA memiliki portofolio yang terdiversifikasi di sektor energi, air, kepelabuhan danpenyimpanan, serta logistik. Dana yang dihimpun melalui IPO akan dimanfaatkan untukmemperkuat kapabilitas inti CDIA, khususnya di sektor logistik serta kepelabuhanan dan penyimpanan.
Sekitar Rp871,76 miliar akan dialokasikan untuk mendukung ekspansi di sektor logistik, melalui penyertaan modal kepada entitas anak usaha yang selanjutnya akan digunakan untuk pembelian kapal serta pembiayaan operasional.
Sementara itu, dana sekitar Rp1,48 triliun akan digunakan untuk pengembangan sektor kepelabuhanan dan penyimpanan. Investasi ini mencakup pembangunan fasilitas tangki penyimpanan, jaringan pipa ethylene serta sarana pendukung lainnya di kawasan industri strategis.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.