Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilah-pilih Saham Potensial Cuan saat Investor Asing Net Sell Rp59,5 Triliun

Investor asing melakukan aksi jual bersih senilai Rp59,5 triliun, yang dapat dimanfaatkan investor domestik untuk menambah koleksi saham.
Karyawan melihat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/12/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melihat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/12/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Investor asing tercatat telah melakukan aksi jual bersih sebesar Rp59,5 triliun sejak awal tahun. Aksi investor asing ini dapat dimanfaatkan investor sebagai momentum untuk masuk ke saham-saham yang dilego tersebut.

Analis Kiwoom Sekuritas Abdul Aziz Setyo Wibowo menjelaskan saat ini pihaknya melihat investor asing masuk pada saham-saham yang tematik, terlebih dengan kondisi banking yang belum menunjukkan kinerja yang baik.

“Investor domestik bisa juga melihat strategi asing yang mencari stock alpha dan memiliki potensi perbaikan kinerja ataupun aksi korporasi yang ke depannya positif,” ujar Aziz, Senin (21/7/2025).

Meskipun demikian, Kiwoom Sekuritas melihat saham perbankan akan kembali diakumulasi investor asing jika memang sudah ada perbaikan dari sisi kinerja.

Terlebih, kata Aziz, pelaku pasar juga masih melihat bagaimana Danantara dapat menghasilkan return yang positif bagi kinerja banking.

Aziz melanjutkan secara valuasi, saham perbankan sudah terbilang undervalue. Sementara itu, untuk akumulasi investasi jangka panjang, investor dapat memilih emiten bank yang juga memiliki dividend yield yang cukup tinggi seperti BBRI memiliki dividend yield mencapai 9%, BMRI 9,96%, dan BBNI 9,19%.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan dengan aksi jual ini, investor dapat melihat aksi ini sebagai sebuah kesempatan.

Nico mengingatkan, investor domestik harus tetap melihat sejauh mana pelaku pasar dan investor asing akan keluar dan alasan seperti apa yang digunakan oleh investor asing untuk keluar dari pasar.

“Apabila saham saham yang memiliki fundamental mengalami penurunan, tetapi masih memiliki potensi evaluasi yang naik, diikuti dengan prospek yang menarik di dorong oleh narasi, beli merupakan kesempatan, menunggu merupakan pilihan,” ujarnya.

Pasalnya, kata Nico, dalam situasi dan kondisi saat ini, investor tentu ingin mencari saham yang harganya murah, kinerja fundamental yang bagus, tetapi juga memberikan potensial up side ke depannya.

Adapun mengenai saham bank yang menjadi sasaran jual investor asing, menurutnya tekanan untuk saham bank ini mungkin akan berakhir, apabila pelaku pasar dan investor asing melihat risiko fiskal mulai berkurang, dan program andalan Indonesia dapat berjalan secara berkelanjutan.

“Hal ini penting, karena Koperasi Merah Putih juga mulai berjalan, hal tersebut juga mengandalkan bank-bank pemerintah, sehingga diharapkan dapat berjalan dengan baik dalam proses penyaluran kredit tersebut,” tuturnya. 

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro