Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asing Catat Net Sell Rp53,21 Triliun, BBCA hingga BRMS Paling Banyak Dilego

Asing catat net sell Rp53,21 triliun di pasar saham Indonesia semester I/2025. Saham BBCA hingga BRMS jadi yang paling banyak dilego.
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Minggu (19/1/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Minggu (19/1/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Dana asing terus mengalir keluar dari pasar saham Indonesia sepanjang paruh pertama 2025. Saham-saham seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) hingga PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) tercatat paling banyak dilepas investor asing.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar saham Indonesia mencatatkan nilai jual bersih atau net sell asing sebesar Rp53,21 triliun sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) atau sejak perdagangan perdana 2025 sampai akhir semester I/2025.

Sejumlah saham di pasar saham mencatatkan net sell asing jumbo pada paruh pertama 2025. Saham BBCA misalnya mencatatkan net sell asing terbesar yakni Rp12,7 triliun sepanjang semester I/2025.

Kemudian, saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) mencatatkan net sell asing sebesar Rp9,56 triliun sepanjang semester I/2025.

Lalu, saham BRMS mencatatkan net sell asing sebesar Rp4,39 triliun pada paruh pertama tahun ini.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) pun mencatatkan net sell asing sebesar Rp4 triliun pada semester I/2025. Kemudian, PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) mencatatkan net sell asing sebesar Rp3,22 triliun pada paruh pertama 2025.

Deretan saham lainnya yakni PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) dengan catatan net sell asing sebesar Rp2,23 triliun, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) dengan net sell asing sebesar Rp1,55 triliun, dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) dengan catatan net sell asing sebesar Rp1,51 triliun sepanjang semester I/2025.

Larinya dana asing dari pasar saham Indonesia sejalan dengan masih lesunya indeks harga saham gabungan (IHSG). Indeks mencatatkan pelemahan 2,58% ytd atau sejak perdagangan perdana 2025 hingga penutupan perdagangan akhir paruh pertama tahun ini (26/6/2025), di level 6.897,4.

Sementara itu, pasar saham Indonesia mencatatkan larinya dana asing yang deras pada akhir paruh pertama 2025 seiring dengan konflik geopolitik yang memanas. Net sell asing di pasar saham Indonesia mencapai Rp4,51 triliun dalam sepekan perdagangan terakhir.

Pelaku pasar masih mengkhawatirkan konflik Iran dan Israel akan berdampak pada kinerja perekonomian global.

"Investor cenderung melakukan perdagangan jangka pendek, di tengah kondisi ketidakpastian yang masih relatif tinggi," ujar Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim dalam risetnya pada beberapa waktu lalu.

Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menilai sebelumnya pergerakan pasar saham Indonesia, termasuk aliran dana asing dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Salah satu faktor adalah tarik ulur kebijakan tarif impor AS.

Dari domestik, pasar saham Indonesia dipengaruhi oleh dinamika data makro ekonomi, yaitu indeks belanja konsumen atau consumer spending index.

"Sementara itu, aliran dana asing diperkirakan akan beralih ke saham sektor-sektor yang relatif bertumbuh. Pelaku pasar cenderung prudent untuk saat ini," ujar Nafan.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper