Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) ditutup menguat menyentuh level harga penutupan tertinggi ke posisi Rp245.000 per saham pada perdagangan, Jumat (18/7/2025), usai Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan emiten data center terafliasi Toto Sugiri tersebut dalam daftar saham Unusual Market Activity (UMA) akibat pergerakan saham yang liar.
Mengutip data RTI, saham DCII tercatat menguat 9,74% atau 21.750 poin ke level Rp245.000 per lembar pada penutupan perdagangan hari ini. Banderol tersebut memecahkan level penutupan tertingginya sepanjang sejarah atau all time high (ATH).
Sebagai informasi, level ATH tertinggi saham DCII sebelumnya berada pada level Rp226.150 per saham yang digapai pada 13 Maret 2025.
Secara akumulasi, kinerja saham DCII terpantau mengalami kenaikan yang signifikan. Dalam kurun waktu satu bulan, DCII telah melambung sebesar 62,20%. Sementara sepanjang tahun berjalan 2025, investor DCII dimanjakan dengan kenaikan saham sebesar 481,95%.
Sebelumnya, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono melalui pengumuman Peng-UMA-00193/BEI.WAS/07-2025 menyebut pihak Bursa memantau saham DCII lantaran adanya kenaikan harga saham yang di luar kebiasaan. Meski demikian, pengumuman ini tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan Pasar Modal.
“Dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham DCII yang di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity,” ujar Yulianto dalam keterangan resmi, Kamis (17/7/2025).
Baca Juga
Dia mengatakan Bursa tengah mencermati perkembangan pola transaksi saham DCII. Selain itu, dia menghimbau para investor untuk memperhatikan jawaban manajemen DCII atas permintaan konfirmasi Bursa.
Investor juga diminta untuk mencermati kinerja dan keterbukaan informasi DCII. Kemudian diharapkan agar investor mengkaji kembali rencana aksi korporasi apabila SSMS belum mendapatkan persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS).
Investor juga dihimbau agar mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan keputusan investasi.
“Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham DCII tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” pungkas Danny.
Sebelumnya, DCII pun telah masuk pemantauan Bursa akibat UMA pada 4 Februari 2025. Suspensi cooling down kemudian diterapkan di saham DCII pada 25 Februari 2025.