Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

4 Hari Ditawarkan, Penjualan Savings Bond Ritel SBR014 Capai Rp1,81 Triliun

Memasuki hari keempat, penawaran obligasi ritel Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR014 sudah terjual 12,09% dari total kuota Rp15 triliun.
Pegawai mengamati pergerakan harga saham dan obligasi di Profindo Sekuritas, Jakarta, Kamis (5/9/2024)./JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati pergerakan harga saham dan obligasi di Profindo Sekuritas, Jakarta, Kamis (5/9/2024)./JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Memasuki hari keempat, penawaran obligasi ritel Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR014 sudah terjual 12,09% dari total kuota Rp15 triliun.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan sedang menggelar penawaran SBR014 mulai 14 Juli hingga 7 Agustus 2025 dengan tingkat kupon 6,25% dan 6,35% per tahun.

Mengacu data salah satu mitra distribusi PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit) per Kamis (17/7/2025) pukul 15.30 WIB, investor telah memesan SBR014 sebanyak Rp1,81 triliun. Jumlah itu terdiri atas SBR014T2 Rp1,36 triliun dan SBR014T4 senilai Rp454,06 miliar.

Alhasil, kuota pembelian Savings Bond Ritel SBR014T2 masih tersedia 86,4% atau senilai Rp8,64 triliun dan kuota pembelian SBR014T4 masih tersisa 90,9% atau Rp4,54 triliun.

Data pemesanan tersebut menunjukkan bahwa SBR014T2 tenor 2 tahun lebih diminati oleh investor dibandingkan SBR014T4 dengan tenor 4 tahun.

Seperti diketahu, Instrumen SBR014 diterbitkan dalam dua seri, yaitu SBR014T2 dengan tenor 2 tahun dan SBR014T4 dengan tenor 4 tahun. SBR014 diterbitkan dengan tingkat kupon mengambang dengan plafon minimal atau (floating with floor).

Untuk seri SBR014T2, tingkat kupon ditetapkan sebesar 6,25% untuk periode 3 bulan pertama (14 Agustus 2025 hingga 10 November 2025). Penetapan kupon itu merujuk pada formula BI Rate (5,5%) ditambah spread sebesar 75 basis poin (bps).

Sementara itu, tingkat kupon SBR014T4 ditetapkan sebesar 6,35% untuk periode 3 bulan pertama. Tingkat kupon itu merujuk pada formula BI Rate (5,5%) ditembah spread tetap 85 bps. Kupon pertama akan dibayarkan pemerintah pada 10 September 2025.

Pemerintah membatasi nilai maksimum pemesanan SBR014T2 sebesar Rp5 miliar dan SBR014T4 sebesar Rp10 miliar. Obligasi ritel itu diterbitkan tanpa warkat, tidak dapat diperdagangkan, tidak dapat dilikuidasi/dicairkan sampai dengan jatuh tempo, kecuali pada periode early redemption.

Periode setelmen early redemption atau pencairan awal SBR014 ditetapkan pada 10 September 2026 untuk SBR014T2 dan 10 September 2027 untuk SBR014T4.

Investor yang berminat untuk memesan SBR014 dapat menghubungi 17 bank, 5 perusahaan efek, dan 4 perusahaan fintech APERD yang ditunjuk Kemenkeu sebagai mitra distribusi.

Berikut daftar lengkap Mitra Distribusi SBR014:
Bank Umum 

1. PT Bank Central Asia Tbk.  

2. PT Bank CIMB Niaga Tbk.  

3. PT Bank Danamon Indonesia Tbk.  

4. PT Bank DBS Indonesia.  

5. PT Bank HSBC Indonesia.  

6. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.  

7. PT Bank Maybank Indonesia Tbk.  

8. PT Bank Mega Tbk.  

9. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.  

10. PT Bank OCBC NISP Tbk.  

11. PT Bank Panin Indonesia Tbk.  

12. PT Bank Permata Tbk.  

13. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

14. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.  

15. PT Bank UOB Indonesia.  

16. PT Bank Victoria International Tbk.  

17. Standard Chartered Bank, Indonesia. 

 


Perusahaan Efek 

18. PT Trimegah Sekuritas Indonesia. 

19. PT BRI Danareksa Sekuritas 

20. PT Mandiri Sekuritas

21. PT Philip Sekuritas Indonesia.

22. PT BNI Sekuritas 

 


Perusahaan Financial Technology Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) 

23. PT Bareksa Portal Investasi.  

24. PT Nusantara Sejahtera Investama (FUNDtastic+).  

25. PT Star Mercato Capitale (Tanamduit)

26. PT Bibit Tumbuh Bersama.  

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro