Bisnis.com, JAKARTA — PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) melihat adanya tren peralihan sumber pendanaan korporasi ke pasar surat utang di tengah ketatnya likuiditas sektor perbankan.
Kepala Divisi Riset Ekonomi Pefindo Suhindarto menyampaikan bahwa tren peralihan itu sudah terlihat sejak paruh pertama saat loan to deposit ratio (LDR) perbankan nasional mulai mendekati ambang batas 90%.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), LDR perbankan telah mencapai 88,16% hingga Mei 2025 atau meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 87,99%.
“Dari tahun-tahun sebelumnya terdapat kecenderungan kalau semisal likuiditas perbankan semakin ketat, biasanya penerbitan obligasi korporasi juga akan mengalami peningkatan,” ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (15/7/2025).
Menurutnya, ketatnya likuiditas membuat bank juga aktif menerbitkan surat utang untuk menjaga kecukupan dana di tengah permintaan kredit yang tinggi.
Pefindo mencatat, sektor perbankan menjadi penerbit obligasi korporasi terbesar ketiga secara nasional dengan nilai Rp15,5 triliun pada semester I/2025.
Baca Juga
Selain sektor keuangan, perusahaan nonperbankan juga mulai beralih ke pasar obligasi seiring dengan kondisi likuiditas perbankan yang semakin ketat.
“Dengan kondisi likuiditas yang ketat, ada kecenderungan perusahaan di luar sektor perbankan yang biasanya meminjam ke bank, juga mengalihkan pendanaannya ke pasar surat utang korporasi,” ungkap Suhindarto.
Di samping itu, kupon obligasi korporasi yang cenderung lebih rendah dibandingkan suku bunga dasar kredit (SBDK) juga menjadi daya tarik.
Kondisi ini pun tecermin dari realisasi penerbitan surat utang korporasi yang mencapai Rp90,0 triliun hingga semester I/2025. Nilai tersebut tumbuh 48,31% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yakni Rp61,29 triliun.
Direktur Utama Pefindo Irmawati Amran menuturkan mayoritas dana dari penerbitan surat utang ditujukan untuk kebutuhan modal kerja sebesar Rp56,26 triliun, meningkat dari semester I/2024 yang mencapai Rp38,61 triliun.
“Hal itu menunjukkan adanya kegiatan-kegiatan pengembangan yang dilakukan oleh para perusahaan dengan pendanaan melalui surat utang,” ucapnya.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.