Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Menguat Tipis, Investor Antisipasi Musim Lapkeu dan Data Ekonomi AS

Ketiga indeks utama Wall Street ditutup di zona hijau. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 88,14 poin atau 0,20% ke 44.459,65.
Pialang berada di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York, Amerika Serikat. Bloomberg/Michael Nagle
Pialang berada di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York, Amerika Serikat. Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup menguat tipis pada perdagangan Senin (14/7/2025), karena investor memilih menunggu data ekonomi serta musim laporan keuangan yang segera dimulai pekan ini.

Melansir Reuters, Selasa (15/7/2025), ketiga indeks utama Wall Street ditutup di zona hijau. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 88,14 poin atau 0,20% ke 44.459,65.

Sementara itu, indeks S&P 500 menguat 8,81 poin (0,14%) ke 6.268,56, sedangkan Nasdaq Composite menguat 54,80 poin atau 0,27% ke 20.640,33, menandai rekor ketujuh sejak 27 Juni.

Trump memperkeruh ketegangan dagang akhir pekan lalu dengan mengumumkan rencana tarif 30% terhadap sebagian besar impor dari Uni Eropa dan Meksiko mulai 1 Agustus, menyisakan waktu sempit bagi negosiasi menit terakhir.

Uni Eropa menangguhkan balasan tarif hingga awal Agustus, sementara Gedung Putih menyatakan pembicaraan masih berlangsung dengan UE, Kanada, dan Meksiko.

Meskipun berita tersebut mencuat, reaksi pasar cenderung tenang, mencerminkan sikap jenuh investor terhadap pola ancaman Trump yang kerap dibarengi perubahan mendadak.

Volume perdagangan tercatat lebih rendah dari rata-rata 20 hari terakhir, dengan 15,43 miliar saham berpindah tangan dibandingkan rata-rata 17,62 miliar.

Kepala Strategi Investasi Glenmede Jason Pride mengatakan efek kebijakan tarif Trump sejauh ini diimbangi oleh pengesahan undang-undang ekonomi andalan Trump, sehingga pelaku pasar mulai lebih optimistis terhadap prospek pertumbuhan

“Kalau ada yang menahan pasar, itu karena performa pasar sudah cukup impresif sejak April,” ungkapnya.

Serangkaian indikator ekonomi penting akan dirilis pekan ini, termasuk data inflasi konsumen (CPI) pada Selasa dan data harga produsen serta impor pada Rabu, yang akan memberikan sinyal arah kebijakan moneter Federal Reserve.

Musim laporan keuangan kuartal II dimulai Selasa dengan deretan bank besar Wall Street dijadwalkan melaporkan kinerja mereka.

Di pasar energi, harga minyak AS anjlok 2,2% setelah Trump mengancam tarif terhadap pembeli minyak Rusia, memicu kekhawatiran gangguan pasokan global. Akibatnya, indeks energi turun 1,2%—penurunan terbesar di antara 11 sektor dalam S&P 500.

Namun, mayoritas sektor ditutup di zona hijau. Sektor layanan komunikasi memimpin dengan kenaikan 0,7%, didorong oleh saham Netflix dan Warner Bros Discovery yang menuai sentimen positif dari peluncuran film terbaru Superman.

Saham-saham terkait kripto turut terdongkrak setelah Bitcoin menembus US$120.000. Saham Coinbase naik 1,8%, sementara MicroStrategy melesat 3,8%.

Di sisi lain, saham Waters Corp ambles 13,8% setelah perusahaan peralatan laboratorium itu menyepakati merger senilai US$17,5 miliar dengan unit Diagnostik & Biosains milik Becton Dickinson.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper