Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,41% ke level 7.034,40 pada perdagangan hari ini, Jumat (10/7/2025). Sejumlah saham IPO seperti COIN, BLOG hingga CDIA terpantau kompak melesat menyentuh auto rejection atas (ARA).
Data RTI Business pukul 09.01 WIB menunjukkan, IHSG naik 0,41% atau 29,03 poin ke level 6.966,06 pada awal sesi perdagangan. Rentang pergerakan IHSG berada di antara 6.029 hingga 7.042.
Total perdagangan saham mencapai 596,41 juta lembar dengan nilai transaksi mencapai Rp501,02 miliar dan frekuensi sebanyak 82.781 kali. Tercatat 223 saham menguat, 82 saham melemah, dan 250 saham stagnan. Kapitalisasi pasar atau market cap Bursa tercatat mencapai Rp12.438 triliun.
Dari jajaran emiten big caps, saham BBRI terpantau menguat 0,52% atau 20 poin ke level harga Rp3.890 per lembar. Saham BMRI juga naik 1,45% atau 70 poin ke posisi Rp4.890 per lembar. Saham MBMA juga terpantau menguat 6,93% atau 35 poin ke level Rp540 per lembar.
Sementara itu, saham AMMN terpantau turun 0,59% ke posisi Rp8.450 per lembar, saham PANI juga terkoreksi 0,74% menuju level Rp13.475 per lembar.
Adapun, penghuni top gainers pagi ini dihuni oleh emiten-emiten yang baru saja listing di Bursa. Saham COIN melejit 34,07% atau 62 poin ke level harga Rp244 per lembar. Saham BLOG juga melonjak 25% atau 78 poin ke posisi Rp390 per lembar. Tak ketinggalan saham CDIA milik Prajogo Pangestu juga terbang 25% atau 80 poin ke level harga Rp400 per lembar.
Baca Juga
Sebelumnya, Tim Analis MNC Sekuritas memproyeksikan IHSG akan lanjut menguat hari ini setelah indeks komposit parkir di zona hijau dengan menguat 0,88% ke level 7.005 pada penutupan perdagangan Kamis (10/7/2025).
Menurutnya perdagangan IHSG masih didominasi oleh volume pembelian, area penguatan terdekatnya pun telah tercapai. Diperkirakan, dalam skenario terbaiknya, posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave (b) dari wave [b].
“Sehingga IHSG masih berpeluang menguat setidaknya ke rentang 7.035-7.050,” tulis Tim Riset MNC Sekuritas, Jumat (11/7/2025).
Adapun untuk perdagangan hari ini, MNC Sekuritas memproyeksikan level support IHSG berada di 6.914 dan 6.843, sementara resistance di 7.035 dan 7.085. Saham-saham yang direkomendasikan mencakup BBCA, BRIS, BRMS, dan MEDC.
Di tengah sentimen global yang belum sepenuhnya kondusif, pelaku pasar juga masih menaruh optimisme terhadap prospek pasar saham Indonesia pada paruh kedua 2025. Salah satu alasannya adalah ekspektasi bahwa dampak kebijakan tarif impor AS terhadap Indonesia bersifat terbatas.
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan menilai keputusan Presiden AS Donald Trump terkait tarif impor belum menjadi faktor yang signifikan bagi ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Menurutnya, pasar juga telah mengantisipasi risiko ini sejak jauh hari.
“Dampaknya terhadap PDB Indonesia diperkirakan relatif minim, kontribusinya hanya sekitar 2%, sehingga belum menjadi risiko sistemik bagi ekonomi secara keseluruhan,” ujarnya, Rabu (9/7/2025).
Lebih lanjut, Ekky menyampaikan bahwa peluang penguatan IHSG pada semester ini didukung oleh ekspektasi penurunan suku bunga serta membaiknya sentimen global, khususnya setelah gencatan senjata antara Israel dan Iran.
Tak hanya itu, sinyal pemangkasan suku bunga oleh The Fed dinilai berpotensi memperkuat aliran modal asing ke pasar domestik dan menjadi katalis positif tambahan bagi IHSG.
“Dengan kombinasi faktor teknikal, valuasi yang sudah mulai menarik, serta sentimen makro yang membaik, kami yakin bahwa semester II ini akan menjadi periode yang lebih kondusif bagi pasar saham domestik,” jelas Ekky.
Sementara itu, Equity Research Analyst OCBC Sekuritas Jessica Leonardy menyampaikan bahwa katalis positif seperti arah suku bunga dan stimulus fiskal dari pemerintah dapat menjadi penahan tekanan terhadap IHSG akibat tarif AS.
"Diharapkan pada semester II/2025, pemangkasan BI rate dapat berlanjut sehingga bisa menjadi katalis positif untuk IHSG. Diperkirakan, at least ada sekali pemangkasan suku bunga di semester II/2025," katanya.
Jessica menambahkan, berbagai program pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), pembangunan 3 juta rumah, hilirisasi industri, hingga penyuntikan dana ke Danantara, dinilai akan menjadi motor penggerak kinerja pasar ke depan.
Optimismenya terhadap semester II/2025 juga didasari pada peluncuran lima paket stimulus ekonomi sepanjang Juni–Juli, mulai dari diskon transportasi, potongan tarif tol, bantuan pangan, subsidi upah, hingga keringanan iuran Jaminan Kecelakaan Kerja.
"Beberapa sentimen yang akan berpengaruh terhadap arah IHSG di semester ke depan yaitu dari sisi domestik, potensi earnings recovery dan progress program pemerintah yang lebih jelas," pungkasnya.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.