Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat ke level 7.005,37 pada perdagangan hari ini, Kamis (10/7/2025). Sejumlah saham seperti saham bank jumbo kinclong.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mencatatkan penguatan sebesar 0,88% ke level 7.005,37. IHSG dibuka di level 6.968,8 pada perdagangan hari ini.
IHSG berada di level terendah 6.955,45 dan mencatatkan level tertinggi sepanjang perdagangan hari ini di level 7.013,63.
IHSG ditutup dengan nilai transaksi yang diperdagangkan mencapai Rp13,35 triliun, volume transaksi 20,36 miliar lembar, dan frekuensi transaksi 1,27 juta kali. Adapun, market cap pasar modal Indonesia mencapai Rp12.349 triliun.
Pada perdagangan hari ini, sebanyak 396 saham menguat, 211 saham melemah, dan 361 saham tak beranjak atau stagnan.
Deretan saham dengan nilai transaksi tinggi mencatatkan penguatan harga pada perdagangan hari ini. Saham bank jumbo seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) melonjak 5,16%, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) naik 1,18%, dan PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) naik 2,34%.
Baca Juga
Saham sektor lainnya dengan transaksi tinggi pun bergerak kinclong. Harga saham PT Petrosea Tbk. (PTRO) melonjak 10,95%, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (PTRO) naik 5,97%, dan PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) naik 6,09%.
Terdapat sejumlah saham dengan kinerja harga paling kinclong atau top gainers di antaranya PT Indokripto Koin Semesta (COIN) melonjak 34,81%, PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) melonjak 34,48%, dan PT Diastika Biotekindo Tbk. (CHEK) melonjak 34,38%.
Terdapat pula deretan saham yang mencatatkan kinerja paling jeblok atau top losers. Harga saham PT Asia Pramulia Tbk. (ASPR) turun 15%, PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk. (PMUI) turun 15%, dan PT Mandala Multifinance Tbk. (MFIN) turun 14,83%.
Pada perdagangan sebelumnya, Rabu (9/7/2025), IHSG juga mencatatkan penguatan sebesar 0,57% ke level 6.943,92.
Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim mengatakan pergerakan IHSG dipengaruhi oleh euforia pencatatan saham baru yang telah menjalankan aksi penawaran saham perdana ke publik (initial public offering/IPO). Selain itu, terdapat berita aksi korporasi individual saham menjadi faktor positif yang mendorong penguatan indeks.
Selain itu, pergerakan IHSG dipengaruhi oleh kebijakan tarif resiprokal AS yang dikenakan kepada Indonesia sebesar 32%. Kebijakan tarif akan dikenakan pada 1 Agustus 2025.
"Hal ini [kebijakan tarif] berpotensi menurunkan daya saing Indonesia jika negara lain mendapatkan tarif yang lebih rendah atas produk sejenis," ujar Ratna dalam risetnya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.