Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Loyo ke Level Rp16.217 per Dolar AS pada Senin (7/7)

Mata uang rupiah dibuka melemah ke posisi Rp16.217 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan awal pekan ini, Senin (7/7/2025).
Karyawan menghitung uang dolar AS di salah satu penukaran uang di Jakarta, Selasa (24/6/2025). Bisnis/Abdurachman
Karyawan menghitung uang dolar AS di salah satu penukaran uang di Jakarta, Selasa (24/6/2025). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Mata uang rupiah dibuka melemah ke posisi Rp16.217 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan awal pekan ini, Senin (7/7/2025).

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengawali perdagangan hari ini dengan melemah 0,2% atau 32 poin ke level Rp16.217 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar AS terpantau turun 0,15% ke posisi 97,03.

Sama seperti rupiah, sejumlah mata uang di Asia lainnya mengalami pelemahan. Yen Jepang, misalnya, melemah 0,03%, dolar Hong Kong melemah 0,01%, dolar Singapura melemah 0,1%, dolar Taiwan melemah 0,2%, dan won Korea Selatan melemah 0,41%.

Lalu, peso Filipina melemah 0,21%, yuan China melemah 0,06%, rupee India melemah 0,09%, baht Thailand melemah 0,37%, dan ringgit Malaysia melemah 0,17% terhadap dolar AS.

Pada perdagangan sebelumnya, Jumat (4/7/2025) rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,06% ke Rp16.185 per dolar AS.

Pengamat forex Ibrahim Assuaibi memproyeksikan untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif tetapi berpotensi ditutup melemah di rentang Rp16.140 - Rp16.190 per dolar AS.

Terdapat sejumlah sentimen yang memengaruhi pergerakan rupiah. Dari luar negeri, pasar masih fokus pada kebijakan tarif impor AS yang akan mulai berlaku pada 9 Juli 2025.

Sejauh ini, AS baru menandatangani perjanjian perdagangan dengan Inggris dan Vietnam, serta perjanjian kerangka kerja dengan China. Tarif tersebut, jika diberlakukan dalam skala penuh, akan mengganggu perdagangan global dan menekan ekonomi berorientasi ekspor utama di Asia.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memberikan sinyal pemangkasan lanjutan suku bunga acuan atau BI Rate, setelah dua kali menurunkannya masing-masing sebesar 25 basis poin pada Januari dan Mei 2025 hingga ke level 5,50%. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper