.jpg){kind=small}
Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana untuk menelurkan produk ETF baru tahun ini, yaitu ETF Emas dan ETF Emas Syariah.
Rencana peluncuran ETF Emas ini muncul setelah diterbitkannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bulion.
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik juga sebelumnya menjelaskan dengan terbitnya POJK 17/2024, maka kegiatan usaha bulion sudah diatur OJK saat ini. Pada awal tahun ini, Jeffrey menuturkan BEI masih menunggu POJK terkait produk ETF Emas ini.
“Target kami tahun ini bisa diluncurkan,” ujar Jeffrey.
Lalu, seperti apa produk ETF Emas ini?
Produk ETF Emas menjadi produk baru di Indonesia. Namun, sejumlah negara tercatat sudah menyediakan produk reksa dana berbasis emas ini pada Bursa mereka.
Baca Juga
Berdasarkan data World Gold Concil (WGC) per 20 Juni 2025, total dana kelolaan atau asset under management (AUM) dari ETF Emas mencapai US$388,8 miliar atau 3.587 ton emas.
Sebagaimana diketahui, Exchange Traded Fund (ETF) sendiri adalah reksa dana yang diperdagangkan seperti saham-saham yang ada di bursa. ETF merupakan penggabungan antara unsur reksa dana dalam hal pengelolaan dana dengan mekanisme saham dalam hal transaksi jual maupun beli.
Berbagai jenis ETF tersedia bagi investor untuk tujuan menghasilkan pendapatan, spekulasi, atau lindung nilai (hedging) risiko dalam portofolio investor.
Melansir Investopedia, produk ETF Emas dapat membuat investor untuk berinvestasi secara langsung pada emas batangan fisik, atau menggunakan kontrak derivatif untuk mendapatkan eksposur tidak langsung.
Berinvestasi pada ETF komoditas dapat mendiversifikasi portofolio investor. Memegang saham dalam ETF komoditas lebih murah dibandingkan memiliki komoditas tersebut secara fisik.
ETF Emas memiliki manfaat utama yaitu memberikan akses yang lebih mudah bagi investor untuk berinvestasi pada emas, dibandingkan metode tradisional. Memiliki emas dapat membantu mendiversifikasi portofolio dan menjadi lindung nilai (hedge) terhadap inflasi.
Saham ETF sangat likuid dan dapat dibeli serta dijual setiap hari di pasar terbuka, sehingga memudahkan penyesuaian eksposur portofolio terhadap emas sesuai kebutuhan.
ETF juga bersifat transparan, karena kepemilikannya dipublikasikan setiap hari. Selain itu, biaya-biayanya dijelaskan secara jelas dalam prospektus.
