Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Indoritel (DNET) Bicara Peluang IPO Indomaret

PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET) angkat bicara terkait peluang IPO PT Indomarco Prismatama, pengelola jaringan ritel Indomaret.
Pengunjung beraktivitas disalah satu gerai Indomaret di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas disalah satu gerai Indomaret di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET) angkat bicara terkait peluang IPO PT Indomarco Prismatama, pengelola jaringan ritel Indomaret. Kendati demikian, manajemen menegaskan rencana IPO tersebut masih dalam tahap kajian dan mempertimbangkan berbagai aspek.

Direktur Utama DNET Haliman Kustedjo menerangkan, pihaknya telah lama mempertimbangkan rencana tersebut. Hanya saja, manajemen tengah mempertimbangkan sejumlah risiko dan peluang untuk IPO.

”Rencana IPO itu sudah sejak lama kami pikirkan. Tetapi kami kan selalu melihat kondisi dan sebagainya,” kata Haliman kepada wartawan di Jakarta, Rabu (25/6/2025).

Haliman menegaskan, rencana IPO Indomaret belum akan terealisasi pada 2025. Pihaknya masih mempertimbangkan matang-matang kondisi keuangan Indomaret sebelum melakukan IPO. Terlebih lagi, tantangan daya beli menghantui kinerja emiten ritel pada 2025.

“Tahun ini tidak [ada rencana IPO],” katanya.

Berdasarkan informasi DNET, Indomaret membukukan peningkatan laba bersih sebesar 98,6% YoY menjadi Rp2,81 triliun pada 2024 dari Rp1,41 triliun pada 2023. Di tengah pelemahan daya beli, Indomaret juga berhasil membukukan pendapatan yang meningkat 7,3% YoY.

Adapun Haliman menerangkan, pada tahun ini, Indomaret berencana mendirikan sekitar 1.000 gerai. Mengenai lokasi, Haliman tidak menerangkannya secara spesifik, namun tidak terbatas pada wilayah Jabodetabek dan luar pulau Jawa.

”Dari jumlah ini, baru tercapai penambahannya sekitar 300-an. Jadi mereka masih kurang sekitar 700 [toko] lagi,” kata Haliman.

Dengan DNET memiliki 40% kepemilikan saham di Indomaret, perseroan mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp1,07 triliun, naik sebesar 48,6% YoY dibandingkan periode yang sama 2023 sebesar Rp721 miliar. 

Sejalan dengan itu, DNET juga mencetak pendapatan dari kontrak dengan pelanggan yang naik 2,6% yoy menjadi Rp1,42 triliun pada 2024, dari periode yang sama 2023 sebesar Rp1,39 triliun. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper