Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan pada hari ini, Senin (23/6/2025). Sejumlah saham seperti saham PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) hingga PT Pertamina Geothermal Tbk. (PGEO) ambruk.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mencatatkan pelemahan sebesar 1,74% ke level 6.787,14. IHSG dibuka di level 6.833,48 pada perdagangan hari ini.
IHSG berada di level terendah 6.745,15 dan mencatatkan level tertinggi sepanjang perdagangan hari ini di level 6.834,77.
IHSG ditutup dengan nilai transaksi yang diperdagangkan mencapai Rp12,72 triliun, volume transaksi 24,77 miliar lembar, dan frekuensi transaksi 1,35 juta kali. Adapun, market cap pasar modal Indonesia mencapai Rp11.877 triliun.
Pada perdagangan hari ini, sebanyak 553 saham melemah, 135 saham menguat, dan 272 saham tak beranjak atau stagnan.
Deretan saham dengan nilai transaksi tinggi mencatatkan pelemahan harga pada perdagangan hari ini. Saham bank jumbo misalnya kompak jeblok.
Baca Juga
Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) turun 1,85%, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) turun 0,86%, PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) turun 0,2%, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) turun 1,22%.
Selain bank jumbo, saham dengan transaksi tinggi lainnya melemah. Harga saham PTBA misalnya jeblok 14,92% dan PGEO melorot 4,69%.
Adapun, sejumlah saham migas bergerak menguat seiring kenaikan harga minyak dunia imbas konflik Iran dan Israel yang kian memanas. Harga saham PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) naik 7,82% dan PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) naik 1,4%.
Pada perdagangan hari ini, terdapat sejumlah saham yang mencatatkan kinerja paling jeblok atau top losers. Harga saham PT Sumber Energi Makmur Tbk. (IOTF) misalnya turun 14,97%.
PTBA yang melorot 14,92% juga masuk ke dalam top losers. Lalu, harga saham PT Sunson Textile Manufacture Tbk. (SSTM) juga turun 14,91%.
Terdapat pula deretan saham yang paling kinclong atau top gainers. Harga saham PT Sigma Energy Compressindo Tbk. (SICO) naik 27,36%, PT Pudjiadi & Sons Tbk. (PNSE) naik 25%, dan PT Master Print Tbk. (PTMR) naik 25%.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, David Kurniawan mengatakan pasar saham hari ini dipengaruhi oleh sentimen konflik Iran dan Israel yang kian memanas. Konflik tersebut mendorong harga minyak dunia melonjak. Pasar saham Indonesia pun terdampak negatif.
"Geopolitik antara Israel-Iran masih krusial. Jika konflik mereda, minyak turun dan saham konsumen terangkat. Sebaliknya, jika eskalasi meningkat, pasar energi naik dan sektor pertahanan mendapat keuntungan," kata David dalam risetnya pada Senin (23/6/2025).
Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim juga mengatakan ikut sertanya AS dalam konflik Iran dan Israel akan semakin meningkatkan ketegangan geopolitik dan berpotensi mendorong kenaikan harga komoditas, terutama minyak mentah.
Kemudian, lonjakan harga minyak dapat mendorong kenaikan inflasi global. Kondisi tersebut akan membuat para bank sentral tidak dapat menurunkan suku bunga di tengah ekonomi global yang cenderung membutuhkan stimulus moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.