Bisnis.com, JAKARTA – Momentum Iduladha yang jatuh pada Juni 2025 bersamaan dengan cuti bersama, dinilai memberikan sentimen positif terhadap kinerja beberapa emiten. Di tengah pelemahan IHSG sejak awal Juni, Iduladha diprediksi bakal membawa berkah kepada sejumlah sektor di pasar saham Indonesia.
Analis Kiwoom Sekuritas Liza Camelia dan Nixon Tan meramal, sektor transportasi dan F&B bakal meraup sentimen positif dari perayaan Iduladha kali ini. Hal itu sejalan dengan data Juni 2024 di mana sektor makanan, minuman, hingga tembakau tumbuh 3,5% year-on-year.
”Perayaan Iduladha dipastikan akan memberikan dampak terhadap aktivitas konsumsi dalam jangka pendek karena Iduladha kali ini bertepatan dengan libur panjang/akhir pekan, maka aktivitas konsumsi diperkirakan meningkat,” kata Liza dalam risetnya, Rabu (4/6/2025).
Akan tetapi, sejumlah tantangan menanti di depan mata. Data pertumbuhan PDB Indonesia pada kuartal I/2025 menyusut menjadi 4,87% dari 5,02% pada kuartal sebelumnya. Hal ini yang menurut para analis mengindikasikan terjadinya pelemahan daya beli masyarakat, terutama kelas menengah.
Secara historis, pertumbuhan ekonomi kuartal I/2025 ini menjadi yang terendah sejak kuartal III/2021. Kala itu ekonomi hanya tumbuh 3,53% (YoY).
”Maka, dengan mempertimbangkan seluruh kondisi ini, kenaikan konsumsi masyarakat selama Iduladha tahun ini kemungkinan tidak akan sebesar tahun-tahun sebelumnya,” tambahnya.
Baca Juga
Dengan beragam kondisi yang ada, analis Kiwoom Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham yang perlu diperhatikan pada periode Iduladha. Saham itu antara lain PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO), PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR), hingga PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI).
Senada, Equity Research Analyst OCBC Sekuritas Farrell Nathanael memprediksi, saham-saham dalam sektor consumer dan perbankan akan diuntungkan dengan momentum Iduladha.
Selain karena produk-produk mereka banyak dibutuhkan selama Iduladha, kedua sektor ini dinilai memiliki fundamental yang kuat dan cenderung stabil di tengah volatilitas pasar.
Untuk itu, Farrell memberikan rekomendasi terhadap saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), hingga PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
”Peningkatan pengeluaran masyarakat selama periode libur panjang diharapkan dapat menggerakkan sektor riil dan memberikan sentimen positif bagi emiten terkait,” jelasnya.
Sebaliknya, Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas Indri Liftiany memprediksi, kendati sektor consumer non-cyclical, ritel, hingga transportasi berpotensi mendapatkan angin segar dari Iduladha, tetapi tidak dengan kondisi saat ini.
Menurutnya, pasar justru memiliki ketertarikan pada saham-saham tambang. Terlebih lagi, kondisi perang tarif AS-China hingga potensi peningkatan permintaan bahan baku listrik di Asia, Eropa, hingga AS.
”Mengingat masa perdagangan jelang Iduladha cukup sempit, kami menilai fokus para pelaku pasar beralih kepada saham momentum seperti saham-saham pertambangan, seperti MBMA, MDKA, ANTM,” katanya saat dihubungi, Rabu (4/6/2025).