Bisnis.com, JAKARTA — Emiten restoran pengelola jaringan KFC Indonesia milik Keluarga Gelael dan Grup Salim, PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) merencanakan sejumlah strategi untuk menggenjot kinerja pada 2025.
Direktur FAST Wachjudi Martono mengatakan bahwa perseroan akan mengoptimalkan penjualan dan menyesuaikan strategi secara dinamis seiring dengan perkembangan kondisi pasar guna menjadi lebih fleksibel dan responsif terhadap perubahan situasi yang tidak dapat diprediksi.
"Upaya optimalisasi penjualan dilakukan melalui penerapan strategi harga yang kompetitif, peningkatan efektivitas pemasaran termasuk penawaran diskon dan promosi yang menarik, serta pemanfaatan maksimal dari seluruh unit bisnis untuk mendorong pertumbuhan penjualan secara menyeluruh," katanya dalam keterbukaan informasi, dikutip Minggu (11/5/2025).
Dia mengatakan bahwa FAST juga terus memperkuat kehadiran pada kanal digital melalui strategi pemasaran digital yang lebih terarah, dan penggunaan media sosial untuk meningkatkan engagement dengan pelanggan.
Menurutnya, pemanfaatan data pelanggan dan analitik menjadi bagian penting dalam menyusun penawaran yang lebih relevan dan personal.
Lebih lanjut, dia mengungkap bahwa FAST juga terbuka terhadap peluang kolaborasi strategis dan kemitraan, baik dengan platform digital, layanan pengantaran, maupun mitra bisnis lainnya, untuk memperluas jangkauan pasar.
Baca Juga
Lebih lanjut, Wachjudi mengatakan bahwa krisis di Timur Tengah telah memicu persepsi negatif terhadap merek asal Amerika Serikat (AS) yang dianggap mendukung Israel.
Dia menjelaskan bahwa salah satu merek yang terdampak adalah KFC, sehingga muncul seruan boikot terhadap produk-produk yang menggunakan merek asal AS. Kondisi ini berdampak pada penurunan penjualan FAST.
"Untuk memperbaiki kinerja keuangan, perseroan juga berupaya untuk memperbaiki gross profit dan juga melakukan efisiensi dari sisi biaya operasional guna memperbaiki profitabilitas," ujarnya.
Kemudian, dalam mempertahankan daya saing di tengah ketatnya persaingan industri makanan dan minuman cepat saji di Indonesia, dia mengatakan bahwa FAST terus melakukan berbagai inisiatif strategis.
Adapun dia mengungkap bahwa FAST akan berfokus pada inovasi produk yang berkualitas dengan harga yang bersaing, pengembangan sumber daya manusia, dan akselerasi digital untuk menghadirkan pengalaman pelanggan yang lebih bernilai serta membuka peluang pertumbuhan baru.
"Dengan fondasi brand yang kokoh, pelaksanaan strategi yang disiplin, dan budaya kerja yang adaptif, perseroan berada dalam posisi yang solid untuk terus melangkah maju, mengatasi ketidakpastian, dan menciptakan nilai jangka panjang," tambahnya.
Seperti diketahui, KFC (FAST) mencatatkan perbaikan kinerja, dengan mencetak rugi bersih yang menyusut 81,25% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi sebesar Rp36,77 miliar hingga kuartal I/2025 dari kerugian perusahaan Rp196,2 miliar pada kuartal I/2024.
Sejalan dengan itu, pendapatan FAST tercatat naik 1,81% yoy menjadi sebesar Rp1,19 triliun hingga kuartal I/2025, dibandingkan Rp1,17 triliun pada kuartal I/2024.