Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Memudar kala AS-Inggris Sepakati Perjanjian Dagang

Harga emas kembali menurun seiring dengan meredanya tensi perang dagang AS dan Inggris.
Seorang pekerja mengangkat emas batangan dari mesin konveyor di pabrik Rand Refinery Ltd. di Germiston, Afrika Selatan. Bloomberg/Waldo Swiegers
Seorang pekerja mengangkat emas batangan dari mesin konveyor di pabrik Rand Refinery Ltd. di Germiston, Afrika Selatan. Bloomberg/Waldo Swiegers

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas memperpanjang penurunannya setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan dagang dengan Inggris, meningkatkan harapan akan kesepakatan serupa dengan negara lain.

Melansir Reuters pada Jumat (9/5/2025), harga emas di pasar spot turun 1,7% menjadi US$3.307,84 per ons. Sementara itu, harga emas berjangka AS juga terpantau turun 2,5% pada US$3.306 per ons.

Trump dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengumumkan kesepakatan terobosan dalam perdagangan. Tarif 10% untuk barang yang diimpor dari Inggris tetap berlaku sementara Inggris setuju untuk menurunkan tarifnya menjadi 1,8% dari 5,1% dan memberikan akses yang lebih besar ke barang-barang AS.

"Jika kita juga berhasil mencapai kesepakatan antara AS dan China, akan ada banyak perlawanan terhadap kenaikan dan emas akan diperdagangkan kembali turun ke, paling tidak ke $3.200," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

Menteri Keuangan Scott Bessent dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer akan bertemu dengan pejabat ekonomi utama China pada hari Sabtu di Swiss.

Emas batangan, yang secara luas dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik, telah mencapai beberapa rekor tertinggi sejak Trump pertama kali mengumumkan tarifnya.

Di tempat lain, bank sentral China telah menyetujui pembelian valuta asing oleh bank-bank komersial untuk membayar impor emas berdasarkan kuota yang baru-baru ini ditingkatkan, kata dua orang yang mengetahui langsung masalah tersebut.

"Secara teori, langkah ini akan mendongkrak harga emas karena meningkatnya permintaan dari China menjadi salah satu faktornya. Namun, dinamika pasar saat ini didominasi oleh perkembangan seputar tarif," kata Zain Vawda, analis di MarketPulse by OANDA.

Sementara itu, cadangan emas di brankas London meningkat pada bulan April karena lebih banyak logam mulia yang kembali dari New York setelah dislokasi. 

Pelaku pasar telah meningkatkan pengiriman emas ke AS pada periode Desember-Maret untuk menutupi posisi COMEX mereka terhadap kemungkinan AS akan mengenakan tarif pada impor.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper