Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penguatan 2,05% selama sepekan terakhir. Meski menguat, terdapat saham-saham dengan penurunan harga terdalam selama sepekan terakhir seperti saham Bank BJB (BJBR), hingga Mayora (MYOR).
Saham dengan penurunan terdalam di posisi pertama adalah PT Sarana Mitra Luas Tbk. (SMIL). Harga saham SMIL turun 43,86% selama sepekan dari Rp456 per saham menjadi Rp256 per saham.
Posisi SMIL disusul oleh PT Wahana Pronatural Tbk. (WAPO) yang pekan ini mengakhiri perdagangan di harga Rp142 per saham, turun 23,66% dari harga penutupan pekan lalu Rp142 per saham.
Peringkat ketiga top losers ditempati oleh PT Victoria Investama Tbk. (VICO) yang turun 18,5% ke level Rp141 akhir pekan ini, dari Rp173 per saham di pekan lalu.
Kemudian saham FWCT terkoreksi 15,14% ke harga Rp157 per saham dan saham BJBR terkoreksi 11,52% ke level Rp845 per saham pada penutupan Jumat (2/5/2025).
Baca Juga : 10 Saham Top Gainers Sepekan, Ada Produsen Gatsby TCID, United Bike UNTD, hingga DATA Grup Djarum |
---|
Peringkat keenam dan ketujuh ditempati oleh saham BBLD dan NAIK yang masing-masing turun 10,42% dan 10,26% dalam sepekan. BBLD turun ke harga Rp645 per saham dan NAIK mengakhiri akhir pekan ini di level Rp350 per saham.
CENT, MYOR, dan CMNP menjadi penghuni top losers selanjutnya di peringkat kedelapan sampai kesepuluh. Harga saham CENT telah tergerus 9,30% ke level Rp117 dalam sepekan, MYOR turun 8,87% ke Rp2.260, dan CMNP melemah 8,67% ke Rp1.475 sepanjang pekan ini.
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan IHSG selama sepekan mengalami kenaikan sebesar 2,05%, ditutup pada level 6.815,730 dari 6.678,915 pada pekan lalu.
Peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini, yaitu sebesar 14,46% menjadi 20,87 miliar lembar saham dari 18,23 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.
Peningkatan turut dialami oleh rata-rata nilai transaksi harian BEI selama sepekan yaitu sebesar 4,99% menjadi Rp11,61 triliun dari Rp11,06 triliun pada pekan sebelumnya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.