Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Amman Mineral (AMMN) Siap Gelontorkan Rp835 Miliar untuk Buyback Saham

PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) mengalokasikan dana US$550 juta atau sekitar Rp835 miliar untuk melaksanakan program buyback saham.
Presiden Direktur PT Amman Mineral Internasional Tbk. Alexander Ramlie (kedua kiri) disaksikan Presiden Komisaris Agus Projosasmito (kiri), Direktur Arief Widyawan Sidarto (kanan), Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Tbk. Hilmi Panigoro (kedua kanan), dan Direktur PT Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna (tengah) secara simbolis membuka pencatatan perdana saham AMMN di Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Jumat (7/7/2023)./JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Presiden Direktur PT Amman Mineral Internasional Tbk. Alexander Ramlie (kedua kiri) disaksikan Presiden Komisaris Agus Projosasmito (kiri), Direktur Arief Widyawan Sidarto (kanan), Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Tbk. Hilmi Panigoro (kedua kanan), dan Direktur PT Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna (tengah) secara simbolis membuka pencatatan perdana saham AMMN di Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Jumat (7/7/2023)./JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — PT Amman Mineral InternasionalTbk. (AMMN) mengalokasikan dana US$550 juta atau sekitar Rp835 miliar (kurs Rp16.700 per dolar AS) untuk melaksanakan program pembelian kembali saham (buyback). 

Rencana buyback itu merujuk pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 13/POJK.4/2023 tentang Kebijakan dalam Menjaga Kinerja dan Stabilitas Pasar Modal pada Kondisi Pasar yang Berfluktuasi secara Signifikan. Selain itu, aksi korporasi tersebut juga merujuk pada surat OJK No. S-17/D.04/205 tanggal 18 Maret 2025 perihal Kebijakan Pelaksanaan Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Perusahaan Terbuka dalam Kondisi Pasar yang Berfluktuasi Secara Signifikan.

Alexander Ramlie, Presiden Direktur Amman Mineral Internasional, menyatakan buyback saham itu telah disetujui oleh dewan direksi. Langkah itu diharapkan menjadi cerminan keyakinan investor terhadap fundamental AMMN yang kuat dan prospek pertumbuhan jangka panjang yang menjanjikan. 

“Akan didanai dari cadangan kas internal perusahaan,” ujarnya dalam keterbukaan informasi, Rabu (30/4/2025). 

Lebih lanjut, Alexander manyampaikan perseroan menilai harga saham AMMN saat ini belum sepenuhnya mencerminkan nilai dan potensi portofolio bisnis perseroan. 

Di lantai bursa, saham AMMN parkir di level Rp7.000 per saham hingga akhir perdagangan Selasa (29/4/2025). Di level itu saham AMMN merosot 17,4% dari posisi akhir 2024 di posisi Rp8.475.  

Lebih terperinci, salah satu nilai dan potensi portofolio bisnis yang dimaksud AMMN, yaitu deposit blok Elang sebagai salah satu cadangan tembaga dan emas terbesar di dunia yang belum dikembangkan. 

Berdasarkan laporan JORC 2024, cadangan bijih Elang meningkat sekitar 80% menjadi 2,5 miliar ton dengan kandungan 17,8 miliar pon tembaga dan 26,4 juta ons emas. 

Seiring dengan upaya AMMN mengembangkan aset itu hingga berproduksi dan mengimplementasikan inisiatif strategis lainnya, Alexander menyebut perseroan akan terus mengalokasikan modal secara bertanggung jawab, menghasilkan keuntungan berkelanjutan, dan memberikan nilai berkelanjutan bagi para pemegang saham. 

“Kami akan tetap fokus dalam menciptakan nilai berkelanjutan melalui keunggulan operasional, praktik penambangan bertanggung jawab, dan investasi strategis.” 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper