Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Mentah Tergelincir pada Awal Pekan

Harga minyak mentah global awal pekan ini tergelincir usai adanya kemajuan pembicaraan nuklir AS dan Iran.
Pompa angguk atau pump unit dan drilling rigs beroperasi di kilang minyak dekat Laut Kaspia, Baku, Azerbaijan pada Kamis (14/11/2024). / Bloomberg-Andrey Rudakov
Pompa angguk atau pump unit dan drilling rigs beroperasi di kilang minyak dekat Laut Kaspia, Baku, Azerbaijan pada Kamis (14/11/2024). / Bloomberg-Andrey Rudakov

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak mentah global turun lebih dari 1% pada pembukaan perdagangan di Asia, Senin (21/4/2025) setelah perundingan nuklir antara AS dan Iran mengalami kemajuan.

Dilansir Reuters, kemajuan pembicaraan itu meredakan kekhawatiran akan pasokan minyak. Harga minyak Brent turun 78 sen atau 1,15% ke US$67,18 per barel pada 2212 GMT, sedangkan US West Texas Intermediate turun 77 sen atau 1,19% ke US$63,91 per barel.

Sebagai informasi, Menteri Luar Negeri Iran menyampaikan pada Sabtu (19/4/2025) AS dan Iran sepakat untuk memulai penyusunan kerangka kerja demi mencapai kesepakatan nuklir. Seorang pejabat AS menyatakan pembicaraan kedua negara menghasilkan kemajuan yang sangat baik.

Sementara itu, dilansir Bloomberg, harga minyak mentah di pasar domestik AS telah menyentuh US$60 per barel, atau di bawah level kurang menguntungkan bagi produsen.

Penurunan armada rig baru-baru ini mencerminkan antisipasi melemahnya permintaan di wilayah AS, meskipun Presiden Donald Trump mendorong untuk meningkatkan produksi.

JPMorgan Chase melaporkan industri minyak di Negara Paman Sam akan memangkas 50 rig minyak ketika harga West Texas Intermediate berada pada level US$60 per barel dan mengurangi produksi hingga setengah juta barel per hari.

Para analis memperkirakan jika harga minyak turun menjadi US$55 per barel, dampaknya berlipat ganda.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters, Bloomberg
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper