Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Dunia Diproyeksi Sentuh US$3.415 per Ons Pekan Ini

Harga emas dunia telah menyentuh rekor-rekor baru. Pekan ini, harga emas dunia pun diproyeksikan kinclong hingga menyentuh level US$3.415 per ons.
Seorang karyawan memamerkan emas batangan seberat satu kilogram untuk difoto di toko Tanaka Holdings Co. di Tokyo, Jepang. Bloomberg/Akio Kon
Seorang karyawan memamerkan emas batangan seberat satu kilogram untuk difoto di toko Tanaka Holdings Co. di Tokyo, Jepang. Bloomberg/Akio Kon

Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas dunia telah menyentuh rekor-rekor baru. Pekan ini, harga emas dunia pun diproyeksikan kinclong hingga menyentuh level US$3.415 per ons. 

Melansir Bloomberg, pada awal pekan ini (21/4/2025), harga emas spot melonjak di atas US$3.378 per ons.

"Kemungkinan dalam hitungan hari menyentuh US$3.415 per troy ounce," kata pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi pada Senin (21/3/2025).

Terdapat sejumlah faktor pendukung lonjakan harga emas pekan ini. Salah satu faktor adalah pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell terkait pertumbuhan ekonomi AS yang diproyeksikan melambat terdampak kebijakan tarif impor. 

Proyeksi pelambatan ekonomi AS sesuai dengan jejak pendapat pada 17 April 2025, di mana investor percaya kebijakan tarif AS memicu pelambatan signifikan. Kemudian, kemungkinan resesi mendekati level 50%.

Pada Selasa (22/4/2025), Dana Moneter Internasional (IMF) juga akan menurunkan prospek pertumbuhannya. Sementara indeks manufaktur pada hari berikutnya akan memberikan gambaran umum aktivitas sejak dorongan tarif Trump yang mengganggu.

"Kebijakan tarif akan berlangsung dan memberatkan ekonomi global serta membuat satu resesi. Indeks dolar AS turun mengindikasikan pelemah ekonomi memasuki tahap resesi. Sehingga wajar harga emas dunia melaju," tutur Ibrahim.

Faktor lainnya adalah terkait dengan perundingan Iran dan AS. Sebagaimana diketahui, AS memberikan sanksi kepada Iran untuk menghentikan ekspor minyak ke China.

Kemudian, faktor lainnya adalah kondisi geopolitik yang memanas, di mana Israel telah membombardir jalur Gaza. Serta, Rusia masih membombardir Ukraina.

Sebelumnya, Analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha juga mengatakan kondisi geopolitik dan fundamental saat ini sangat mendukung tren bullish emas, terutama ditopang oleh ketegangan antara AS dan China yang semakin meningkat.

Perang dagang meningkatkan kekhawatiran investor akan perlambatan ekonomi global, sehingga mendorong permintaan terhadap aset safe haven seperti emas. Andy Nugraha menegaskan bahwa sentimen negatif ini menjadi pemicu kuat penguatan harga emas dunia dalam beberapa hari terakhir.

Dari sisi teknikal, Andy menjelaskan bahwa kombinasi candlestick harian dan indikator moving average menunjukkan penguatan tren naik yang semakin solid. 

“Saat ini struktur pergerakan harga emas menunjukkan konsistensi pola bullish. Selama harga masih mampu bertahan di atas area support dinamis, tren naik akan terus mendominasi,” ujar Andy pada beberapa waktu lalu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper