Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan sebanyak 21 emiten telah mengumumkan untuk melakukan buyback tanpa RUPS hingga hari ini, Jumat (11/4/2025). Analis menilai aksi buyback itu bisa menjaga IHSG dalam jangka pendek.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan dalam buyback ini investor juga harus melihat seberapa lama aksi buyback ini dapat dilakukan.
"Hal ini penting, karena situasi dan kondisi yang ada saat ini mungkin akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk bisa pulih karena penuh dengan ketidakpastian," kata Nico, Jumat (11/4/2025).
Dia melanjutkan, pelaku pasar juga harus melihat momentum, khususnya situasi dan kondisi sebelum emiten melakukan aksi buyback tersebut.
Secara jangka pendek, Nico melihat stabilitas mungkin akan terjadi, tetapi secara jangka menengah hingga panjang selama situasi dan kondisi belum pulih, saham emiten mungkin akan kembali tertekan.
Nico juga memperkirakan IHSG masih akan bergerak pada rentang 5.930–6.400. Nico berpandangan IHSG harus melampaui level 6.510 terlebih dahulu untuk dapat kembali kepada jalan yang benar.
Saat ini, jelasnya, situasi dan kondisi juga mulai panas karena China yang terus memberikan serangan balasan terkait tarif yang diberikan oleh Amerika.
"Oleh sebab itu, eskalasi perang tarif pun kemungkinan besar akan meningkat dengan cepat, apabila semua pihak tidak mampu menahan diri," ujar Nico.
Sementara itu, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menuturkan hingga 9 April 2025 terdapat 21 emiten yang berencana untuk melakukan relaksasi kebijakan buyback tanpa RUPS, dengan total nilai anggaran perkiraan alokasi dana buyback sebesar Rp14,97 triliun.
Menurut Nyoman, terdapat 15 dari 21 Emiten yang telah melakukan pelaksanaan buyback tanpa RUPS dengan nilai realisasi sebesar Rp429,72 miliar atau setara 2,87%.
"OJK dan IDX terus melakukan monitoring atas perkembangan pasar untuk mengambil respons kebijakan yang cepat dan tepat dalam memitigasi volatilitas pasar," ucap Nyoman, Jumat (11/4/2025).