Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Bank BBCA, BMRI Cs Jadi Sasaran Jual Asing, Tebaran Dividen Tak Menarik?

Saham bank jumbo seperti BBCA hingga BMRI menjadi sasaran jual oleh investor asing saat THR dividen jumbo bakal ditebar ke para pemegang saham.
Pekerja beraktivitas di dekat logo Bank BCA di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha
Pekerja beraktivitas di dekat logo Bank BCA di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha

Penyebab Asing Jual Saham Bank Jumbo

Sebelumnya, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menilai saham bank jumbo banyak dijual karena pelaku investor cenderung bersikap wait and see terkait prospek pasar ke depan. Investor menimbang terkait dengan prospek ekonomi domestik serta stabilitas politik.

"Kebijakan langkah BI [Bank Indonesia] dalam menjaga stabilitas moneter, sekaligus mendukung ekonomi, serta perlakuan BI atas suku bunga acuan juga menjadi pertimbangan investor," kata Nafan kepada Bisnis pada Rabu (19/3/2025).

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan dalam risetnya menilai larinya dana asing dari pasar saham Indonesia dipengaruhi oleh penilaian perusahaan investasi global terhadap prospek pasar saham Indonesia ke depan.

Goldman Sachs menurunkan peringkat saham Indonesia dari overweight menjadi market weight. Goldman Sachs menilai pasar Indonesia mengalami tekanan dalam beberapa bulan terakhir didorong oleh sejumlah faktor. Salah satu faktor adalah kekhawatiran atas ketegangan perdagangan global dan melemahnya ekonomi domestik yang telah membuat investor lari dari pasar.

Morgan Stanley juga telah memangkas peringkat saham Morgan Stanley Capital International (MSCI) Indonesia dari equal weight menjadi underweight dalam riset terbarunya.

Dalam laporannya, imbal hasil atau return on equity (ROE) Indonesia menunjukkan momentum penurunan, terutama karena memburuknya lingkungan pertumbuhan bagi sektor cyclical domestik.

Valdy menilai investor telah merespon negatif dari revisi turun peringkat saham di Indonesia oleh Goldman Sachs. Sebelumnya, pemangkasan peringkat juga disampaikan oleh Morgan Stanley.

"Penurunan peringkat berpotensi memicu aksi sell-off khususnya oleh investor asing dan dapat berlanjut untuk beberapa waktu ke depan," kata Valdy dalam risetnya pada beberapa waktu lalu. 

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper