Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GOTO Tekan Rugi Bersih Rp90,5 Triliun Jadi Rp5,46 Triliun di 2024

GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) mencetak rugi bersih Rp5,46 triliun sepanjang 2024, susut 94% dari tahun 2023 yang sebesar Rp90,5 triliun.
Warga berbelanja secara daring menggunakan e-commerce Tokopedia di Jakarta, Minggu (17/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga berbelanja secara daring menggunakan e-commerce Tokopedia di Jakarta, Minggu (17/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mencatatkan rugi Rp5,46 triliun atau turun 93,9% sepanjang tahun 2024. 

Dalam ikhtisar kinerjanya, GOTO membukukan rugi bersih Rp5,46 triliun hingga akhir tahun 2024. Jumlah itu mengalami penurunan 94% jika dibandingkan dengan tahun 2023 sebesar Rp90,5 triliun. 

Penurunan rugi bersih GOTO disebabkan kinerja pendapatan yang mengalami kenaikan. Emiten teknologi itu tercatat mencetak pendapatan bersih menjadi Rp15,89 triliun sepanjang tahun 2024, naik 8% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp14,78 triliun pada 2023.

Presiden Direktur GOTO Patrick Walujo mengatakan sepanjang tahun 2024, GOTO terus mencari cara baru dan efektif untuk memenangkan persaingan ketat dalam menjangkau konsumen Indonesia.

Menurutnya, melalui inovasi produk yang konsisten dan eksekusi yang unggul, GOTO berhasil melampaui panduan yang telah ditetapkan, dengan pencapaian EBITDA grup yang disesuaikan sebesar Rp327 miliar untuk setahun penuh 2024.

"Kami telah melihat peningkatan yang signifikan dalam jumlah pengguna sepanjang tahun dan mengharapkan hal ini akan terus berlanjut hingga tahun 2025 seiring dengan strategi ekosistem kami yang terus terbukti efektif," kata Patrick dalam keterangan resminya, Selasa (12/3/2025).

Ke depan, lanjutnya, GOTO akan semakin memperkuat bisnis perseroan melalui inovasi, baik dari sisi operasional maupun di level produk, untuk meningkatkan pendapatan, meningkatkan efisiensi biaya, serta menghadirkan layanan yang lebih terarah dan dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Sementara itu, Chief Financial Officer GOTO Simon Ho menjelaskan perbaikan pada pendapatan dan profitabilitas mencerminkan pertumbuhan yang terus berlanjut dari layanan inti GOTO, serta efektivitas strategi pengelolaan biaya yang telah diterapkan di seluruh lini bisnis.

GTV inti Grup dan pendapatan GOTO terus meningkat secara konsisten sepanjang tahun. Di sisi lain, pendekatan efisiensi biaya yang lebih terperinci, memungkinkan GOTO menurunkan beban kas rutin tetap sebesar 3% sepanjang tahun penuh menjadi Rp5,3 triliun.

"Fondasi keuangan yang sehat yang telah kami bangun pada 2024 menempatkan kami dalam posisi yang kuat untuk terus menjalankan strategi kami pada tahun 2025," ujar Simon.

Sebelumnya, melansir Bloomberg, konsensus analis memperkirakan GOTO akan mencetak pendapatan sebesar Rp15,27 triliun, naik dari tahun 2023 yang sebesar Rp14,78 triliun.

Sementara itu, EBITDA GOTO diperkirakan akan membaik, yakni sebesar negatif Rp1,41 triliun, dibandingkan tahun 2023 yang sebesar negatif Rp7,6 triliun.

Demikian pula dengan rugi bersih GOTO yang diperkirakan akan membaik dari Rp90,39 triliun pada 2023, menjadi Rp4,17 triliun pada 2024.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper