Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Naik 1,82%, Saham GOTO, BBRI, dan BMRI Menguat

Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,82% atau 119,19 poin ke level 6.665,04 pada perdagangan Rabu (12/3/2025).
Pegawai beraktivitas di galeri Bursa Efek Indonesia pada pembukaan perdagangan saham 2025 di Jakarta, Kamis (2/1/2025)./Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di galeri Bursa Efek Indonesia pada pembukaan perdagangan saham 2025 di Jakarta, Kamis (2/1/2025)./Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,82% atau 119,19 poin ke level 6.665,04 pada perdagangan Rabu (12/3/2025). IHSG menguat didorong oleh saham-saham seperti GOTO, BBRI, dan BMRI.

Berdasarkan data RTI Infokom, sebanyak 283 saham menguat, 304 saham melemah, dan 210 saham stagnan hari ini. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.566,20-6.665,04. Kapitalisasi pasar tercatat turun menjadi Rp11.495 triliun.

Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menjadi salah satu saham yang menguat hari ini, naik 3,75% ke level Rp83 per saham.

Kemudian saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) naik 2,64% ke level Rp3.890 per saham, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) naik 2,95% ke level Rp4.880 per saham, dan saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) naik 3,38% ke level Rp2.450 per saham. 

Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya menjelaskan penguatan IHSG dan Bursa Asia hari ini datang dari respons positif para investor yang menyambut baik laporan jika Ukraina telah menyetujui gencatan senjata selama 30 hari dengan Rusia selama pembicaraan dengan AS di Arab Saudi. 

Namun, kenaikan lebih lanjut diredam oleh ketidakpastian seputar kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump dan kekhawatiran akan resesi di ekonomi terbesar di dunia itu. 

Pada malam hari ini, para pelaku pasar juga menantikan rilisnya data inflasi AS yang diperkirakan mengalami penurunan dari sebelumnya 3% menjadi 2,9% secara YoY dan diperkirakan turun dari sebelumnya 0,5% menjadi 0,3% secara MoM. 

Apabila penurunan inflasi benar–benar terjadi, hal ini akan memperbesar probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed pada tahun ini. 

Sementara itu, mata uang Yuan terus menguat mencapai level tertinggi dalam empat bulan, didukung oleh depresiasi dolar AS. Penurunan dolar sebagian besar didorong oleh kekhawatiran yang terus berlanjut tentang ekonomi AS, yang diperburuk oleh kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump yang tidak dapat diprediksi.

Dari dalam negeri, IHSG menguat setelah Fitch Ratings memproyeksikan ekonomi Indonesia akan bertumbuh sebesar 5% pada tahun ini. Meskipun di bawah target APBN 2025 yang sebesar 5,2%, namun tetap mengungguli banyak negara kategori 'BBB’.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper