Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hari Perdana Ditawarkan, Penjualan ST014 Tembus Rp412,4 Miliar

Penjualan Sukuk Tabungan (ST) seri ST014 telah tembus Rp412,4 miliar pada hari perdana ditawarkan, Jumat (7/3/2025).
Ilustrasi Nasabah membeli Sukuk Tabungan melalui website BNI Syariah di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Ilustrasi Nasabah membeli Sukuk Tabungan melalui website BNI Syariah di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan Sukuk Tabungan (ST) seri ST014 pada hari perdana penawaran telah terjual Rp412,4 miliar pada hari perdana ditawarkan, Jumat (7/3/2025).

Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) RI meluncurkan ST014 dalam dua seri, yaitu ST014T2 tenor 2 tahun dengan kupon 6,5% dan Green Sukuk ST014T4 tenor 4 tahun memiliki kupon 6,6% per tahun.

Adapun masa penawaran ST014 berlangsung mulai hari ini, 7 Maret 2025 hingga 16 April 2025.

Mengacu data salah satu mitra distribusi PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit) pada Jumat (7/3/2025) pukul 13.00 WIB atau 4 jam setelah penawaran dibuka, terpantau investor telah memborong ST014 sebanyak Rp412,4 miliar dari kedua seri tersebut.

Kuota awal kedua seri ST014 sebesar Rp15 triliun. Ditilik secara rinci, ST014T2 telah terjual sekitar Rp315,8 miliar atau 2,9% dari kuota penawaran sebesar Rp11 triliun. Alhasil, kuota pembelian ST014T2 masih tersisa Rp10,6 triliun atau 97,1%.

Berikutnya, ST014T4 telah terjual sekitar Rp96,6 miliar atau 2,4% dari kuota awal sebesar Rp4 triliun. Artinya, kuota pembelian ST014T4 masih tersisa Rp3,9 triliun atau masih 97,6%.

Adapun, dari data penjualan tersebut menunjukkan bahwa ST014T2 tenor 2 tahun lebih diminati oleh investor dibandingkan ST014T4 dengan tenor 4 tahun.

Kepala Divisi Riset Pefindo Suhindarto meyakini bahwa penawaran ST014 masih akan menarik dan penjualannya diproyeksi masih dapat menembus angka Rp25 triliun.

"Saya mengharapkan penjualannya akan menarik dana sekitar Rp15-25 triliun untuk kedua seri," katanya saat ditanyai Bisnis belum lama ini.

Head of Fixed Income at PT Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto mengatakan bahwa minat masyarakat masih akan cukup tinggi terhadap ST014, karena penawaran kupon yang masih relatif tinggi dibandingkan 3-5 tahun terakhir.

"Saya proyeksi Rp20 triliun masih bisa masuk. Walaupun sbn ritel sebelumnya [ORI027] terjual sampai Rp37 triliun dengan upsize," ujarnya.

Seperti diketahui, ST014T2 akan jatuh tempo pada 10 April 2027, sedangkan ST014T4 akan jatuh tempo pada 10 April 2029.

Minimal pemesanan dari kedua seri tersebut sebesar Rp1 juta, sedangkan maksimum pemesanan ST014T2 sebesar Rp5 miliar, dan ST014T4 sebesar Rp10 miliar. 

Sebagai informasi, tanggal penetapan hasil penjualan ST014 jatuh pada 21 April 2025, dan tanggal setelmen ST014 akan jatuh pada 23 April 2025, sedangkan tanggal pembayaran imbalan pertama kali dilaksanakan pada 10 Juni 2025, dan pada tanggal 10 setiap bulannya.

ST014 bersifat tanpa warkat, tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder (non-tradable), tidak dapat dialihkan, dan tidak dapat dicairkan sampai dengan jatuh tempo kecuali pada periode early redemption.

Tujuan penerbitan Sukuk Tabungan seri ST014T2 dan Green Sukuk seri ST014T4 secara online adalah untuk mempermudah akses masyarakat berinvestasi di SBSN ritel, memperluas basis investor dalam negeri dengan menyediakan alternatif investasi dan mendukung terwujudnya keuangan inklusif serta memenuhi sebagian pembiayaan APBN 2025.

Masyarakat yang berminat untuk berinvestasi dengan ST014T2 dan ST014T4 dapat melakukan pembelian dengan cara menghubungi 29 mitra distribusi yang telah ditetapkan melayani pemesanan pembelian secara langsung melalui sistem elektronik (layanan online).

Adapun sebelum ST014, pemerintah telah menawarkan ORI027 dengan penjualannya yang berhasil mencetak rekor dengan menembus angka Rp37,35 triliun dari kuota awal yang ditetapkan sebesar Rp25 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper