Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Terkapar, Ini Respons BEI: Temui Pelaku Pasar & Bisa Tunda Short Selling

Bursa Efek Indonesia (BEI) akan melakukan pertemuan dengan pelaku pasar untuk membahas penurunan IHSG dan kemungkinan untuk menunda penerapan short selling.
(Dari kiri) Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik, Direktur Utama BEI Iman Rachman, dan Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Kristian Sihar Manullang dalam konferensi pers, di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (28/2/2025). JIBI/Annisa Kurniasari Saumi.
(Dari kiri) Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik, Direktur Utama BEI Iman Rachman, dan Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Kristian Sihar Manullang dalam konferensi pers, di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (28/2/2025). JIBI/Annisa Kurniasari Saumi.

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) mempertimbangkan beberapa opsi yang akan diambil merespons Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus tergerus dalam beberapa pekan terakhir. Otoritas Bursa menyampaikan bakal bertemu dengan pelaku pasar dan bisa menunda dulu penerapan short selling untuk meredam penurunan IHSG. 

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG terpantau ambruk hingga menyentuh level 6.300 penutupan sesi I hari ini, Jumat (28/2/2025). IHSG tercatat telah melemah 11,01% sejak awal tahun.

Level IHSG kali ini menjadi level terendah IHSG sejak 5 Oktober 2021, yang pada saat itu ditutup pada level 6.288. Adapun, sebesar Rp18,98 triliun dana dari investor asing tercatat keluar dari pasar modal sejak awal tahun 2025. 

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan Bursa akan mengadakan pertemuan dengan pelaku pasar, untuk mengambil keputusan. Menurutnya, akan ada tindakan yang terjadi apabila Bursa melihat kondisi pasar tidak reguler seperti saat Covid-19.

"Jika dalam diskusi nanti hasilnya kondisi pasar tidak reguler, maka sangat memungkinkan penerapan short selling bisa ditunda," ujar Jeffrey, Jumat (28/2/2025).

Jeffrey menuturkan Bursa melakukan berbagai upaya untuk meredam outflow asing dan pelemahan IHSG ini. Salah satunya dengan rutin melakukan roadshow ke beberapa negara yang menjadi sumber investor asing. 

"Kami secara rutin melakukan roadshow ke beberapa negara yang jadi sumber investor asing kami, untuk memberikan informasi yang tepat, yang benar terkait kondisi pasar kita, agar mereka bisa kembali investasi di Indonesia," kata Jeffrey.

Jeffrey menjelaskan apabila melihat mundur sampai 30 tahun terakhir, pasar modal Indonesia sudah melewati berbagai macam krisis dari segala ukuran dan periode. Menurutnya, dalam setiap situasi yang terjadi di pasar, selalu ada peluang. 

Sebagaimana diketahui, BEI sebelumnya menyampaikan akan meluncurkan layanan short selling dan intraday short selling pada kuartal II/2025 ini. Terdapat sejumlah saham yang bisa ditransaksikan dalam mekanisme ini. 

Jeffrey mengatakan short selling diluncurkan untuk memberikan kesempatan ke investor agar bisa mengoptimalkan profitabilitas mereka dalam kondisi ketidakpastian dan kondisi pasar yang bergejolak dalam waktu singkat.  

"Dinamika dan gejolak pasar ini bagi investor yang berpengalaman dan jeli tentu juga memberikan peluang. Dengan adanya short selling dan intraday short selling, investor bisa melakukan penjualan di pagi hari, dan di akhir sesi perdagangan atau sore hari bisa melakukan pembelian kembali dan mendapatkan keuntungan dari pergerakan pasar saat itu," kata Jeffrey sebelumnya. 

Dia melanjutkan, keberadaan short selling dan intraday short selling ini akan bisa menambah likuiditas bagi pasar modal Indonesia, sehingga investor akan lebih mudah untuk melakukan pembelian dan penjualan karena tersedianya likuiditas yang cukup. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper