Bisnis.com, JAKARTA — PT Pyridam Farma Tbk. (PYFA) menyatakan akan menggenjot kinerja perseroan dengan fokus dalam sektor consumer health dan kecantikan pada 2025.
Chief Commercial Officer PYFA, Antes Eko Prasetio mengatakan bahwa perseroan akan beradaptasi dan mengembangkan kemampuan komersial di luar akar bisnisnya.
"Menanggapi dinamika pasar yang sangat cepat, PYFA harus bisa berkembang di luar akar bisnisnya di portofolio produk resep, dengan menambah portofolio consumer healthcare and beauty [kecantikan] yakni Pyfahealth dan Pyfabeauty," katanya dalam keterangan resmi, pada Senin (10/2/2025).
Dia menyampaikan bahwa sektor tersebut sengaja dipilih, lantaran berdasarkan Statistics Indonesia, Permara Institue for Economic Research, tren kesehatan di sektor consumer health mengalami peningkatan semenjak pandemi Covid-19.
Selain itu untuk industri kecantikan, Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza juga mengatakan bahwa industri kosmetik nasional sejauh ini menunjukkan pertumbuhan.
"Industri kosmetik nasional menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan, dengan nilai pendapatan mencapai US$8,09 miliar pada 2023 dan diproyeksikan meningkat menjadi US$9,17 miliar pada 2024," ujar Faisol, saat acara pembukaan pameran kecantikan di Jakarta, November 2024 lalu.
Baca Juga
Lebih lanjut, Antes mengatakan bahwa PYFA saat ini telah memiliki bisnis unit Pyfahealth, yakni lini bisnis dari PYFA yang berfokus pada produk-produk vitamin dan suplemen.
Selain itu, PYFA juga memiliki bisnis unit Pyfabeauty yang telah diluncurkan sejak 2024, yakni lini bisnis beauty consumer product yang bekerja sama dengan CNT Dream Korea, salah satu perusahaan original design manufacturer (ODM) kecantikan asal Korea Selatan.
Setelah unggul dan memiliki pangsa pasar yang cukup kuat pada obat resep, dia mengatakan bahwa PYFA akan menggenjot pertumbuhan pendapatan dengan fokus dalam pengembangan Pyfahealth.
"Dengan portofolio produk yang kuat, Pyfahealth membawa terobosan ke pasar, beberapa top portofolio produk yang dimiliki oleh Pyfahealth adalah melalui peluncuran Syalox, pelopor asam hialuronat oral di Indonesia yang memiliki fungsi untuk menjaga kesehatan sendi dan jaringan tubuh," ujarnya.
Kemudian, dia mengatakan bahwa langkah ini merupakan strategi jangka menengah dan panjang PYFA untuk memberikan solusi kesehatan holistik bagi masyarakat, sekaligus memperkuat daya saing dalam industri yang semakin kompetitif.
Menurutnya, dengan strategi yang adaptif dan inovatif, serta didukung oleh potensi pasar yang besar, PT Pyridam Farma Tbk. (PYFA) juga menawarkan peluang investasi yang berkesinambungan bagi para investor.
"Kami berharap langkah ini juga dapat memberikan manfaat lebih bagi masyarakat dan konsumen untuk meningkatkan derajat kesehatan di Indonesia," tambahnya.
Untuk diketahui, berdasarkan laporan keuangan, PT Pyridam Farma Tbk. (PYFA) membukukan penjualan sebesar Rp1,16 triliun hingga kuartal III/2024, meningkat 123% dari Rp520,47 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Meski begitu, PYFA melaporkan kerugian bersih sebesar Rp214,27 miliar untuk periode 9 bulan yang berakhir pada 30 September 2024. Hal itu sebagian besar disebabkan oleh biaya one-time terkait aksi korporasi dan akuisisi Probiotec, serta biaya lainnya termasuk depresiasi aset.