Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan F&B kopi, Fore Coffee, menargetkan pertumbuhan bisnis yang lebih agresif pada 2025, seiring dengan potensi pertumbuhan bisnis kopi di Indonesia.
Vico Lomar CEO Fore Coffee yakin tahun 2025 menjadi momen yang tepat untuk semakin agresif menyasar pertumbuhan bisnis, karena potensi pertumbuhan industri kopi semakin besar dengan dorongan berkembangnya budaya kopi dan gaya hidup yang mendukung ekspansi bisnis.
Berdasarkan laporan Redseer Analysis, pasar kopi Indonesia memiliki proyeksi tumbuh dengan compound annual growth rate (CAGR) sebesar 11% hingga 2030.
Vico juga sempat menyebut rencana penambahan minimal 60 gerai baru pada tahun ini dengan menyasar kota-kota tier 1, 2, dan 3 di Indonesia.
Selama hampir tujuh tahun, Fore Coffee telah menjadi bagian dari budaya kopi masyarakat Indonesia, dan berhasil berkembang pesat dengan membuka 217 gerai yang sukses, tersebar di 43 kota di Indonesia dan Singapura per September 2024.
Pertumbuhan ini diperkuat dengan pembukaan 61 gerai baru sepanjang 2024, menandai pertumbuhan outlet terbanyak secara year on year (YoY) bagi Fore Coffee.
Baca Juga
Riset pasar secara mendalam adalah pijakan penting bagi Fore Coffee dalam menyusun strategi yang tepat sasaran. Strategi ini berawal dari studi lapangan dengan membandingkan produk sejenis di pasar regional dan global sebagai acuan kinerja pertumbuhan.
Fore Coffee kemudian mengevaluasi hasil riset dan melakukan serangkaian proses uji coba dengan berbagai biji kopi berkualitas tinggi dari berbagai wilayah di Indonesia, yang berasal dari Aceh Gayo, Toraja, dan Jawa Barat. Biji kopi telah melalui proses kurasi dari petani lokal di berbagai wilayah Indonesia.
“Setiap keputusan produk inovatif selalu dilakukan berdasarkan pemahaman mendalam terhadap pasar melalui analisis komprehensif serta pemantauan kinerja yang disiplin,” jelasnya, dikutip Kamis (23/1/2025).
Menutup 2024, Fore Coffee meluncurkan inovasi, The Tani Series. Sebagai bagian dari komitmen menghadirkan kopi berkualitas di seluruh Indonesia.
Misi untuk menghadirkan pengalaman ngopi yang personal, premium, dan terjangkau telah dilakukan sejak pendirian perusahaan ini oleh ideasi Willson Cuaca, ManagingPartner & Co-Founder East Ventures, bersama Otten Cofee, salah satu perusahaan portofolio East Ventures.
Sebelumnya, petinggi Fore Coffee & jajaran direksi East Ventures sempat menyambangi kantor BEI pada Selasa (7/1/2025) di tengah rumor startup kopi lokal itu bakal melantai di pasar modal.
Co-Founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca menuturkan kunjungan itu belum spesifik mengarah pada rencana penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) Fore Coffee.
Kendati demikian, Wilson tidak menampik pembicaraan soal IPO masuk dalam pembahasan bersama dengan otoritas pasar modal siang tadi.
“Ngobrol-ngorol kondisi market dan lain-lain, tapi tidak ada yang terlalu serius, belum serius,” kata Wilson di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (7/1/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Wilson ditemani Managing Partner Roderick Purwana dan Partner East Ventures Melisa Irene. Sementara itu, direksi Fore Coffe yang ikut menyambangi BEI di antaranya CEO Fore Coffee Vico Lomar dan Chief Marketing Officer Fore Coffee Matthew Ardian.
Ihwal IPO, Wilson mengatakan, opsi penjajakan dana itu tetap dikaji East Ventures sebagai salah satu pemegang saham Fore Coffe.
“Kita selalu bilang, kita jajaki semua opsi, tapi ya konkritnya nanti pasti diberi tahu,” tuturnya.
Di sisi lain, Fore berencana untuk menambah 60 gerai baru pada tahun ini. Komitmen itu dilakukan perusahaan untuk mengerek pertumbuhan pendapatan brand kopi lokal tersebut.
"Komitmen kami setiap tahun membuka 60 gerai baru,” kata CEO Fore Coffee Vico Lamar di Jakarta, akhir 2024.