Bisnis.com, JAKARTA – Saham emiten properti milik Sugianto Kusuma alias Aguan, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) terperosok selama 3 hari beruntun. Penurunan ini seiring mengemukanya isu pemasangan pagar laut di Tangerang.
Melansir data RTI Infokom, saham PANI merosot sebesar 1,95% menuju level Rp13.825 per saham pada perdagangan Rabu (22/1/2025). Banderol ini turut mencerminkan koreksi sebesar 13,59% sepanjang tahun berjalan (year to date/YtD).
Penurunan harga saham juga membuat kapitalisasi pasar PANI menguap. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), market cap perseroan kini bertengger di level Rp233 triliun, atau turun Rp60 triliun dari posisi Rp293 triliun per 2 Januari 2025.
Danika Augusta Sari, Financial Advisor Sucor Sekuritas, mengatakan bahwa pemasangan pagar laut memang menjadi salah satu isu yang mencuat. Meski demikian, sentimen tersebut dinilai hanya berdampak jangka pendek.
“Pemberitaan tersebut [pagar laut] ada mempengaruhi persepsi. Namun, asal PANI bisa klarifikasi dan nanti dilihat laporan keuangan perusahaan bagus atau tidak. Mudah-mudahan ke depan berita itu tidak menjadi sentimen yang terlalu buruk,” ujarnya saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (22/1/2025).
Menurut Danika, PANI sejatinya memiliki fundamental yang cukup baik, terutama dengan cadangan lahan atau land bank yang melimpah. Sampai dengan 2024, PANI tercatat memiliki lahan seluas 1.850 hektare.
Baca Juga
Dia menambahkan bahwa dari sisi teknikal, level Rp13.000 menjadi batas penting PANI. Sebab, jika banderol ini tembus ada risiko pembalikan tren menjadi bearish.
“Asal saham PANI tidak menembus di bawah Rp13.000, kalau secara teknikal itu bisa menjadi reversal bearish. Namun, hari ini saham PANI ada ada rejection di situ, mudah-mudahan ke depannya dia masuk ke tren non-sideways,” kata Danika.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan hingga akhir September 2024, PANI mengantongi pendapatan bersih Rp2,09 triliun atau meningkat 20,89% secara tahunan.