Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara, PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) telah menyerap dana hasil IPO senilai Rp1,76 triliun hingga akhir 2024.
Dalam laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum per 31 Desember 2024, Direktur Adaro Andalan Indonesia Priyadi dan Susanti menyampaikan perseroan meraih dana hasil initial public offering (IPO) senilai Rp4,32 triliun setelah listing di Bursa Efek Indonesia pada 5 Desember 2024.
Setelah dikurangi biaya penawaran umum Rp35,85 miliar, hasil bersih IPO Adaro Andalan Indonesia mencapai Rp4,28 triliun.
Dari jumlah tersebut, AADI telah menggunakan dana senilai Rp1,12 triliun untuk pembayaran kembali kepada PT Alamtri Resources IndonesiaTbk. (ADRO) berdasarkan Perjanjian Pinjaman pada 24 Juni 2024.
Selain itu, dana IPO AADI juga mengalir untuk pembayaran kembali atas sebagian pinjaman berdasarkan Perjanjian Pinjaman pada 3 Mei 2024 dengan Adaro Indonesia senilai Rp635,52 miliar.
Dengan demikian, total dana IPO yang telah digunakan AADI mencapai Rp1,76 triliun atau 41,12% dari hasil bersih IPO.
AADI tercatat belum merealisasikan rencana penggunaan dana IPO sesuai prospektus perseroan untuk pemberian pinjaman kepada perusahaan anak yaitu PT Maritim Barito Perkasa (MBP) untuk kegiatan investasi dan kegiatan korporasi lainnya yang dialokasikan sebesar Rp1,58 triliun.
“Sisa dana penawaran umum Rp2,52 triliun,” tulisnya dalam laporan, Kamis (16/1/2025).
Dana triliunan rupiah itu ditempatkan AADI di dalam rekening giro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) cabang Rasuna Said dengan tingkat suku bunga 6% per tahun.