Bisnis.com, JAKARTA — Emiten milik Happy Hapsoro PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) masuk daftar saham dalam pemantauan Bursa Efek Indonesia (BEI) akibat adanya peningkatan harga saham yang di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA).
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan lembagannya memantau saham RATU lantaran adanya kenaikan harga saham yang tidak wajar.
Kendati demikian, pengumuman ini tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan pasar modal.
“Dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham RATU di luar kebiasaan,” kata Yulianto lewat pengumuman resmi di laman BEI, dikutip (Rabu (15/1/2025).
Yulianto mengatakan Bursa tengah mencermati perkembangan pola transaksi saham RATU. Selain itu, dia menghimbau para investor untuk memperhatikan jawaban manajemen RATU atas permintaan konfirmasi Bursa.
Investor juga diminta untuk mencermati kinerja dan keterbukaan informasi RATU. Investor juga dihimbau agar mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan keputusan investasi.
Baca Juga
“Informasi terakhir mengenai Perusahaan Tercatat adalah informasi tanggal 7 Januari 2025 yang dipublikasikan melalui website Bursa perihal pencatatan saham dari penawaran umum,” kata Yulianto.
Dari lantai Bursa, saham RATU telah melesat 24,78% hari ini ke level Rp4.330 per lembar pada hari ini, Rabu (15/1/2025) hingga pukul 09.02 WIB. Adapun, sejak resmi debut IPO, saham RATU tercatat telah melesat 2.895 poin atau 201,74%.
Dalam initial public offering (IPO), harga saham RATU ditawarkan di angka Rp1.150 per saham. Saham RATU melonjak 24,78% ke level Rp1.435 per saham pada Rabu (8/1/2025) dan melesat 24,74% ke level Rp1.790 per saham pada Kamis (9/1/2025).
Direktur Utama RATU Alexandra Sinta Wahjudewanti mengapresiasi respon positif yang diberikan masyarakat dan investor setelah perseroan mencatatkan sahamnya di BEI.
“Data yang kami peroleh saham RATU mengalami oversubscription sekitar 313,15 kali dengan jumlah sekitar 130 ribu investor, kami berusaha menjaga kepercayaan investor dengan berkomitmen untuk menjaga profesionalisme kami,” kata Sinta saat pencatatan saham RATU di BEI, Jakarta, Rabu (8/1/2025).
Selepas IPO ini, Sinta menerangkan, perseroannya bakal bergerak ekspansif untuk meningkatkan kinerja mendatang. Dia berharap perseroan dapat memberikan manfaat yang terus tumbuh untuk pemegang saham dan masyarakat.
“Menjadi perusahaan terbuka menandai perjalanan kami menuju transparansi dan profesionalisme untuk meningkatkan kinerja dan hasil terbaik bagi pemegang saham,” katanya.
Dalam prospektus final yang dipublikasikan Kamis (2/1/2025), Raharja Energi Cepu menyampaikan perseroan menawarkan 543,01 juta saham dalam IPO. Jumlah itu mencakup 190,05 juta saham baru dan 352,95 juta saham yang dijual oleh RAJA.
Total saham IPO Raharja Energi Cepu setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO. Nilai IPO tersebut terdiri atas Rp218,56 miliar hasil penerbitan saham baru dan Rp405,9 miliar masuk kocek RAJA sebagai hasil dari divestasi saham RATU.
Dari jumlah dana IPO yang dikantongi RATU, perseroan akan menggunakan sekitar Rp157,36 miliar untuk dipinjamkan kepada anak usahanya PT Raharja Energi Tanjung Jabung.
Pinjaman itu akan digunakan anak usaha RATU untuk pemenuhan kewajiban pembayaran cash call dari PetroChina International Jabung Ltd. dalam rangka pengelolaan Blok Jabung senilai US$10 juta atau sekitar Rp159,42 miliar.
Adapun, sisa kekurangan dana sekitar Rp2,05 miliar akan dilunasi RATU dengan kas internal perseroan. Selain itu, sekitar Rp34,96 miliar dana IPO akan digunakan RATU untuk dipinjamkan kepada perusahaan asosiasi yaitu PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC).
Pinjaman itu akan digunakan PJUC untuk mendukung kegiatan operasional melalui pemenuhan kewajiban pembayaran cash call dari ExxonMobil Cepu sekitar US2,2 juta atau setara dengan Rp35,07 miliar.
Sementara itu, sisa Rp102,5 juta akan dipenuhi dari kas internal RATU. Di sisi lain, RAJA bakal mengantongi dana Rp405,9 miliar dari hasil divestasi 352,95 juta saham RATU.
__________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.