Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perusahaan produsen herbal, kosmetik, dan layanan maklon, PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk. (OBAT) berencana mendirikan fasilitas pabrik baru usai resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Brigit Biofarmaka diketahui telah menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan memperoleh dana Rp59,5 miliar. Usai aksi tersebut, perseroan akan membangun pabrik di Tawangsari, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Komisaris Utama OBAT Machmud Lutfi Huzain menjelaskan bahwa pabrik baru ini membutuhkan investasi sekitar Rp14–15 miliar dan diharapkan rampung pada 2026.
“Kami melihat potensi besar di pasar suplemen dan vitamin. Saat ini, kebutuhan masyarakat akan produk kesehatan semakin meningkat. Maka, kami memutuskan untuk memperluas cakupan maklon dari jamu tradisional ke vitamin modern,” ucapnya sesuai pencatatan saham perdana di BEI, Jakarta, Senin (13/1/2025).
Menurutnya, ekspansi tersebut juga bertujuan untuk menjawab kebutuhan pasar, khususnya bagi pelaku usaha yang ingin memproduksi produk bermerek sendiri.
“Industri maklon kami memungkinkan terciptanya entrepreneur baru yang dapat menjadi pemilik merek sendiri. Ini sejalan dengan misi kami untuk mendukung pertumbuhan wirausaha di Indonesia,” tambahnya.
Baca Juga
Sementara itu, Direktur Utama Brigit Biofarmaka Is Heriyanto, mengatakan dana IPO juga akan dialokasikan untuk modal kerja, termasuk pembelian bahan baku, peningkatan kapasitas produksi, dan pengembangan pemasaran.
Seiring langkah tersebut, perseroan menargetkan pertumbuhan laba bersih sekitar 20% pada 2025. Sebagai informasi, emiten yang memiliki afiliasi dengan Dahlan Iskan itu menghimpun laba bersih sebesar Rp30 miliar sepanjang 2024.
Heriyanto mengatakan OBAT telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mendorong pertumbuhan laba, salah satunya dengan mendorong pemasaran digital lebih intens.
“Kami menginginkan harapannya minimal di 20% profit yang akan kita dapatkan di 2025, pastinya ada strategi-strategi yang kita jalankan secara internal,” pungkasnya.
Di sisi lain, perseroan turut menjajaki peluang pertumbuhan pendapatan dan laba bersih dari program makan bergizi gratis pemerintah. Dia menargetkan OBAT dapat masuk ke program itu dengan volume mencapai sekitar 8 juta per hari.
__________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.