Bisnis.com, JAKARTA — Emiten afiliasi Dahlan Iskan, PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk. (OBAT) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pagi ini, Senin (13/1/2025). Saham perdana OBAT pun terpantau terbang 20,57% saat perdagangannya dibuka.
Pada pembukaan perdagangan perdananya hari ini, saham OBAT melejit 20,57% atau 72 poin ke level Rp422 per lembar. OBAT mencatatkan transaksi dengan nilai sebesar Rp4 miliar yang melibatkan 99.447 lembar saham.
Adapun, perseroan melepas saham ke publik sebanyak 170 juta lembar saham yang setara dengan 28,33% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam initial public offering (IPO). Dengan harga saham Rp350 per lembar, OBAT memperoleh suntikan dana publik sebesar Rp59,5 miliar dalam aksi korporasi ini.
“Seluruh perolehan dana IPO kami alokasikan ke modal kerja untuk mendukung pertumbuhan penjualan produk,” kata Direktur Utama OBAT Is Heriyanto saat seremoni pencatatan saham di Gedung BEI, Jakarta, Senin (13/1/2025).
Sejak periode sebelumnya, perseroan secara berkala membagikan dividen dalam jumlah yang optimal. Setidaknya, dalam waktu lima tahun terakhir ini total dividen yang dibagikan perseroan kepada pemegang saham diklaim mencapai Rp 40 miliar.
Is Heriyanto menambahkan, jaringan distribusi penjualan OBAT juga dijalankan secara mutakhir, di antaranya dengan penjualan secara online sehingga profit margin optimal dan berkelanjutan.
Baca Juga
Tahun ini, Program Makan Bergizi Gratis pemerintah diproyeksi akan meningkatkan penjualan perseroan melalui produk terbaru perseroan, yakni susu spirulina dan neoalgae spirulina yang termasuk dalam menu program peningkatan gizi ini.
“Perseroan menghasilkan produk berkualitas dan berpotensi menjadi tambahan suplemen untuk program makan bergizi gratis,” kata dia.
Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT OSO Sekuritas Indonesia (OSI) sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Dalam masa penawaran selama 5 hari bursa, saham OBAT mampu menarik ribuan investor sehingga terjadi kelebihan permintaan atau oversubscribe sebanyak 40 kali.
Bersamaan dengan pencatatan saham perdana, waran seri 1 juga akan diterbitkan sebanyak 85.000.000 lembar atau 19,77% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor.
Harga pelaksanaan waran sebesar Rp350 per lembar yang dapat diubah kepemilikannya menjadi saham selama periode 6 bulan, mulai dari 9 Juli 2025 hingga 8 Januari 2026. Sehingga keseluruhan perolehan dana pelaksanaan waran seri I mencapai Rp 29,75 miliar
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.