Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Terkoreksi 1,05% Sepekan, Kapitalisasi Pasar Menguap Rp42 Triliun

IHSG mencatatkan penurunan sebesar 1,05% atau dari level 7.164,42 pekan lalu menjadi 7.088,86 selama 6-10 Januari 2025.
Pegawai beraktivitas di dekat layar pergerakan saham di gedung PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/10/2024). /JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar pergerakan saham di gedung PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/10/2024). /JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi sebesar 1,05% selama pekan perdagangan 6-10 Januari 2025. Penurunan ini membuat kapitalisasi pasar ikut menguap. 

Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad menuturkan data perdagangan bursa ditutup bervariasi selama pekan ini, dengan rata-rata frekuensi transaksi harian meningkat 0,89% menjadi 1,04 juta kali transaksi dari pekan sebelumnya.  

Namun, performa IHSG mencatatkan penurunan sebesar 1,05% atau dari level 7.164,42 pekan lalu menjadi 7.088,86. Adapun kapitalisasi pasar bursa ikut melemah 0,34%. 

“Perubahan terjadi pada kapitalisasi pasar bursa, yaitu sebesar 0,34% menjadi Rp12.403 dari Rp12.445 triliun pada sepekan sebelumnya. IHSG pekan ini turut mengalami perubahan sebesar 1,05%,” ujarnya dikutip Sabtu (11/1/2025).

Kautsar juga menyampaikan bahwa rata-rata nilai transaksi harian bursa berkurang 10,45% menjadi Rp8,72 triliun, sedangkan volume transaksi harian mengalami penurunan hingga 17,37% menjadi 17,66 miliar lembar saham. 

Investor asing, lanjutnya, terekam mencatatkan nilai jual bersih harian Rp201,56 miliar pada Jumat (10/1) dan akumulasi jual senilai Rp2,94 triliun sepanjang 2025.

Di samping itu, BEI melaporkan ada pencatatan lima saham, tiga obligasi, dua sukuk, dan satu waran selama sepekan perdagangan 6 hingga 10 Januari 2025. 

Pada Rabu (8/1/2025), perdagangan BEI dibuka PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII), PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX), dan PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU). 

YOII merupakan emiten di Papan Pengembangan yang bergerak di sektor keuangan dengan subindustri asuransi umum. Emiten ini menjadi perusahaan pertama yang tercatat di BEI pada 2025 dengan total dana dihimpun Rp41,21 miliar. 

Kemudian, KSIX yang tercatat di Papan Utama bergerak di sektor properti dan real estat dengan subindustri pengembang dan operator real estat, tercatat menghimpun dana senilai Rp144,95 miliar dari penawaran umum. 

Sementara itu, RATU yang bergerak di sektor energi dengan subindustri produksi dan penyulingan minyak serta gas, menghimpun dana hingga Rp624,46 miliar. 

Pada hari yang sama, BEI mencatat dua obligasi dan satu sukuk. Obligasi Berkelanjutan I Pindo Deli Pulp and Paper Mills Tahap I Tahun 2024 senilai Rp1,75 triliun dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Pindo Deli Pulp and Paper Mills Tahap I Tahun 2024 senilai Rp1,196 triliun diterbitkan PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills.

Selain itu, Obligasi Berkelanjutan V Medco Energi Internasional Tahap III Tahun 2025 senilai Rp2,5 triliun juga dicatatkan di BEI dengan peringkat idAA- dari Pefindo.

Pada Kamis (9/1), pencatatan saham dilakukan oleh dua emiten yakni PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) dan PT Hero Global Investment Tbk (HGII). 

BRRC yang bergerak di sektor barang konsumsi primer meraih perolehan dana Rp61,21 miliar, serta mencatatkan Waran I dengan kode BRRC-W seharga Rp210 per lembar. Adapun, HGII mencatatkan raihan dana segar Rp260 miliar. 

BEI turut mencatat penerbitan obligasi oleh PT Indonesian Paradise Property Tbk. (INPP) senilai Rp500 miliar. Pada keesokan harinya, Jumat (10/1), PT Pos Indonesia (Persero) merilis sukuk ijarah berkelanjutan dengan nilai emisi Rp1 triliun. 

Hingga pekan ini, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang 2025 mencapai Rp7 triliun dari lima emisi oleh tiga emiten. BEI mencatat total 590 emisi obligasi dan sukuk dengan nilai outstanding Rp476,56 triliun dan US$85,71 juta.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper