Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Golden Energy (GEMS) Genjot Produksi 51 Juta Ton Batu Bara di 2025

Emiten batu bara Grup Sinarmas, Golden Energy Mines (GEMS) menargetkan volume produksi batu bara hingga 51 juta ton untuk 2025.
Ilustrasi aktivitas tambang batu bara. - Bisnis/Husnul Iga Puspita
Ilustrasi aktivitas tambang batu bara. - Bisnis/Husnul Iga Puspita

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) menargetkan volume produksi batu bara sebesar 50 juta hingga 51 juta ton untuk tahun 2025.

Corporate Secretary Golden Energy Mines Sudin menjelaskan target produksi batu bara perseroan diperkirakan akan sama dengan tahun 2024, yaitu sebesar 50-51 juta ton.

"Volumen penjualan diperkirakan sebesar 51-52 juta ton," kata Sudin, Selasa (7/1/2025).

Sudin menjelaskan produksi dan penjualan GEMS tidak berubah antara tahun 2024 dan 2025. Hal tersebut menyesuaikan sistem RKAB yang baru, yaitu berlaku tiga tahun sejak 2024 sampai 2026, kecuali apabila ada revisi.

Di sisi lain, kata Sudin, belanja modal GEMS untuk tahun ini diperkirakan sebesar US$30 juta hingga US$35 juta.

"Belanja modal akan digunakan untuk fasilitas hauling road, pelabuhan, dan fasilitas pendukung lainnya," ucap Sudin.

Sebelumnya, GEMS memproyeksikan harga batu bara masih akan stabil pada 2025. Direktur Golden Energy Mines Suhendra menjelaskan dengan jumlah cadangan relatif melimpah, batu bara masih menjadi salah satu penopang untuk sumber energi di Indonesia, baik untuk ketenagalistrikan maupun untuk industri lainnya.

"Meskipun semakin gencar, tuntutan transisi dari fosil ke energi terbarukan, permintaan batu bara, baik domestik maupun ekspor, diperkirakan masih cukup tinggi pada tahun 2025," ujar Suhendra, Kamis (5/12/2024).

Dia melanjutkan kondisi harga batu bara termal akhir November dan awal Desember 2024 cenderung stabil. GEMS juga memperkirakan kecenderungan harga batu bara tidak akan berfluktuasi secara signifikan.

"Di sisi lain peluang untuk mencari pasar baru untuk eskpor tetap masih terbuka khususnya di Asia Tenggara," kata Suhendra.

Suhendra juga menuturkan GEMS akan senantiasa melakukan strategi operasional pertambangan yang unggul dan pemantauan biaya secara berkala. Hal ini agar GEMS dapat memaksimalkan kinerja perseroan.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper