Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Dolar AS Loyo, Rupiah Dibuka Menguat ke Level Rp15.855

Rupiah dibuka menguat ke posisi Rp15.855 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Jumat (29/11/2024).
Karyawati menunjukkan mata uang Dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawati menunjukkan mata uang Dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Mata uang rupiah dibuka menguat ke posisi Rp15.855 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Jumat (29/11/2024). 

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka pada perdagangan dengan naik 0,10% atau 16,5 poin ke posisi Rp15.855 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar terlihat melemah 0,21% ke posisi 105,919.

Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak variatif terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,94%, yuan China menguat 0,19%, Singapura menguat sebesar 0,24%, won Korea menguat 0,06%, baht Thailand menguat 0,45%, dan ringgit Malaysia menguat 0,24%.

Selain itu, peso Filipina menguat 0,07%, dan dolar Taiwan menguat sebesar 0,03%. Lalu, mata uang yang melemah yakni, rupee India melemah 0,05%, dan dolar Hong Kong stagnan 0,00% per dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi telah memprediksi bahwa hari ini (29/11/2024), mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif tetapi berpotensi ditutup menguat di rentang Rp15.810-Rp15.890 per dolar AS

Pada perdagangan kemarin (28/11/2024), mata uang rupiah ditutup menguat 63 poin sebelumnya sempat menguat 80 poin di level Rp15.871,5 per dolar AS dari penutupan sebelumnya di level Rp15,934,5 per dolar AS.

Ibrahim mengatakan bahwa investor menahan diri untuk tidak memasang taruhan besar sebelum libur Thanksgiving AS. Data semalam menunjukkan bahwa indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) ukuran inflasi dasar Federal Reserve meningkat sesuai dengan perkiraan. Indikator itu juga menunjukkan bahwa ekonomi AS berkembang dengan kecepatan yang solid pada kuartal ketiga.

Menurutnya, ketidakmampuan untuk mencapai target inflasi 2% Federal Reserve, dikombinasikan dengan kemungkinan peningkatan tarif impor, dapat membatasi kemampuan bank sentral untuk menurunkan suku bunga tahun depan.

Selain itu, data produk domestik bruto AS juga dinilai menunjukkan pertumbuhan yang stabil pada kuartal III/2024. Ditambah lagi, data klaim pengangguran mingguan yang sedikit lebih kuat dari yang diharapkan.

Meskipun demikian, perkembangan tersebut diperkirakan tidak banyak menghalangi ekspektasi untuk penurunan suku bunga pada Desember 2024. Di sisi lain, para pedagang terlihat semakin tidak yakin atas prospek suku bunga pada 2025. 

Selain itu, ketidakpastian atas masa jabatan Presiden Donald Trump menambah hal tersebut karena Trump diperkirakan akan mengeluarkan lebih banyak kebijakan ekspansif dan tarif perdagangan yang akan mendorong inflasi. Tren tersebut diperkirakan akan membatasi siklus pelonggaran The Fed.

Meningkatnya kekhawatiran akan perang dagang China-AS, para pedagang menunggu untuk melihat langkah-langkah stimulus yang akan diberlakukan Beijing untuk mengimbangi tekanan ekonomi dari setiap kenaikan tarif AS. Data indeks manajer pembelian China untuk  November akan dirilis pada Sabtu dan akan memberikan lebih banyak petunjuk tentang ekonomi.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper