Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berisiko lanjut koreksi menuju level 6.835 pada perdagangan akhir pekan hari ini, Jumat (29/11/2024), usai parkir di zona merah pada sesi perdagangan sebelumnya. Meski begitu, sejumlah saham seperti INDY, MEDC hingga TOWR direkomendasikan analis hari ini.
Tim analis MNC Sekuritas menyatakan IHSG terkoreksi 0,43% ke level 7.214,72 pada penutupan perdagangan Kamis (28/11/2024), yang masih didominasi oleh volume penjualan. Worst case scenario, pihaknya memperkirakan posisi IHSG saat ini masih berada pada bagian dari wave C dari wave (2).
"Sehingga terdapat kemungkinan akan adanya potensi koreksi IHSG menguji 6.835-6.998 sekaligus menutup area gap yang berada di 6.968-6.987 pada skenario hitam," kata Tim Analis MNC Sekuritas dalam riset, Jumat (29/11/2024).
Namun, pada best case scenario, lanjut MNC Sekuritas, IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji area resistance 7,354.
Adapun, pada perdagangan hari ini, MNC sekuritas menyebut level support IHSG akan berada di kisaran 7.076, 6.998, sedangkan level resistansi berada pada rentang 7.354, 7.449.
Saham-saham yang menjadi rekomendasi MNC Sekuritas pada perdagangan hari ini adalah INDY, MEDC, TKIM dan POWR.
Baca Juga
Sementara itu, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan tren pelemahan IHSG yang terjadi pada beberapa pekan terakhir disebabkan oleh sentimen oleh kemenangan Donald Trump. Terpilihnya Trump sebagai Presiden AS membuat dana asing lari atau terjadinya capital outflow dari emerging market seperti Indonesia.
Ke depan atau setidaknya pada Desember 2024, menurutnya terdapat harapan pemulihan kinerja IHSG serta masuknya dana asing ke pasar Indonesia. Penguatan IHSG salah satunya menurut Nafan didorong oleh momen window dressing.
Sekadar informasi, window dressing merupakan istilah dari strategi manajer investasi dalam meningkatkan penampilan kinerja saham atau reksa dananya sebelum disajikan kepada investor atau pemegang saham.
Biasanya, manajer investasi menjual saham dengan kerugian besar dan membeli saham dengan harga tinggi pada akhir tahun.
"Peluang terjadinya window dressing tetap ada, mungkin bisa jadi menjelang akhir bulan ini," ujar Nafan beberapa waktu lalu.
Peluang penguatan IHSG juga diperkuat oleh kesempatan penurunan suku bunga acuan The Fed dan Bank Indonesia (BI) pada Desember 2024.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.