Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga pemeringkat internasional Moody’s mengerek outlook PT Cikarang Listrindo Tbk. (POWR) ke positif dari stabil, sembari menegaskan kembali peringkat Ba1.
Sebelumnya S&P juga sudah menyematkan outlook positif untuk POWR dari stabil pada Oktober 2024 lalu.
“Outlook positif dari kedua lembaga pemeringkat internasional itu menjadi bekal bagi perseroan mewujudkan rencanannya melakukan pembiayaan kembali atas obligasi internasional,” kata Manajemen POWR seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (26/11/2024).
Outlook positif yang disematkan Moody’s berdasar evaluasi terhadap kinerja keuangan perseroan yang konsisten terus menguat.
Hal itu tercermin dari tingkat dana dari operasi yang stabil secara berkelanjutan, posisi likuiditas yang baik dan pengeluaran belanja modal yang moderat.
“Perubahan prospek Cikarang Listrindo menjadi positif didorong oleh metrik keuangan perseroan yang kuat secara konsisten, berasal dari rekam jejak kinerja operasional yang solid,” kata analis Moody’s Erman Zhang dalam laporannya dikutip, Selasa (26/11/2024).
Baca Juga
Dalam laporannya, Moody’s mengatakan POWR dapat meningkatkan peringkat utangnya apabila perusahaan mempertahankan atau meningkatkan metrik keuangan dan pembiayaan kembali obligasi dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan yang selaras dengan pedoman perusahaan.
Sebelumnya, POWR membidik dana hingga US$500 juta dari penerbitan surat utang global untuk kebutuhan refinancing.
Manajemen Cikarang Listrindo menyampaikan target tersebut bernilai lebih dari 50% nilai ekuitas perseroan yang tercatat US$704,12 juta pada 2023. Rencananya, surat utang global POWR akan membayar suku bunga tetap maksimal 7,00% per tahun.
"Dana yang diperoleh akan digunakan perseroan untuk melunasi sebagian atau keseluruhan atas surat utang 2026, termasuk bunga dan biaya lainnya," tulisnya dalam keterbukaan informasi, Kamis (10/10/2024).
Lebih terperinci, surat utang 2026 diterbitkan oleh anak usaha POWR, Listrindo Capital B.V. pada 14 September 2016. Surat utang tersebut diterbitkan senilai US$550 juta dengan tingkat suku bunga 4,95% yang dibayarkan dua kali dalam satu tahun.
Rencana penerbitan surat utang global POWR dilaksanakan untuk meningkatkan likuiditas dan untuk mendukung kebutuhan pembiayaan umum perseroan.
Selain menjaga likuiditas, POWR berharap penerbitan surat utang itu bisa memperpanjang periode jatuh tempo utang perseroan dengan skema pembayaran surat utang pada akhir jatuh tempo atau bullet payment.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.