Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cikarang Listrindo (POWR) Bidik US$500 Juta dari Surat Utang Global

PT Cikarang Listrindo Tbk. (POWR) membidik dana hingga US$500 juta dari penerbitan surat utang global untuk kebutuhan refinancing.
Pegawai mengamati pergerakan harga saham dan obligasi di Profindo Sekuritas, Jakarta, Kamis (5/9/2024)./JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati pergerakan harga saham dan obligasi di Profindo Sekuritas, Jakarta, Kamis (5/9/2024)./JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — PT Cikarang Listrindo Tbk. (POWR) membidik dana hingga US$500 juta dari penerbitan surat utang global untuk kebutuhan refinancing.

Manajemen Cikarang Listrindo menyampaikan target tersebut bernilai lebih dari 50% nilai ekuitas perseroan yang tercatat US$704,12 juta pada 2023. Rencananya, surat utang global POWR akan membayar suku bunga tetap maksimal 7,00% per tahun. 

"Dana yang diperoleh akan digunakan perseroan untuk melunasi sebagian atau keseluruhan atas surat utang 2026, termasuk bunga dan biaya lainnya," tulisnya dalam keterbukaan informasi, Kamis (10/10/2024). 

Lebih terperinci, surat utang 2026 diterbitkan oleh anak usaha POWR, Listrindo Capital B.V. pada 14 September 2016. Surat utang tersebut diterbitkan senilai US$550 juta dengan tingkat suku bunga 4,95% yang dibayarkan dua kali dalam satu tahun. 

Rencana penerbitan surat utang global POWR dilaksanakan untuk meningkatkan likuiditas dan untuk mendukung kebutuhan pembiayaan umum perseroan. Selain menjaga likuiditas, POWR berharap penerbitan surat utang itu bisa memperpanjang periode jatuh tempo utang perseroan dengan skema pembayaran surat utang pada akhir jatuh tempo atau bullet payment. 

“Penerbitan surat utang dan pelunasan surat utang 2026 akan tergantung pada kondisi pasar. Perseroan akan memperhatikan kondisi yang terbaik yang akan diperoleh perseroan,” paparnya.

Berdasarkan hitung-hitungan manajemen, setelah penerbitan surat utang diestimasi turun menjadi 3,9 kali dan 4,2 kali, rasio cepat 7,9 kali dari 8,3 kali, dan rasio lancar menjadi 9,3 kali dari 9,6 kali.

Adapun, rasio-rasio tersebut dapat berubah tergantung dengan jumlah yang digunakan untuk pembayaran utang, belanja modal di masa yang akan datang. 

Seperti diberitakan sebelumnya, POWR membukukan laba bersih sebesar US$76,97 juta sepanjang 2023 atau setara Rp1,2 triliun, dengan asumsi kurs berada di level Rp15.701,95. 

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian tahun buku 2023, perolehan laba POWR tersebut meningkat 6,12% jika dibandingkan dengan perolehan tahun sebelumnya yakni US$72,53 juta. 

Sementara itu, POWR membukukan penjualan neto sepanjang 2023 sebesar US$546,07 juta alias menurun 0,79% year-on-year (YoY). Penurunan ini disebabkan oleh penjualan dari pelanggan industri yang turun 1% secara tahunan menjadi US$472,16 juta. 

Corporate Secretary POWR Christanto Pranata mengatakan koreksi penjualan dari segmen pelanggan industri disebabkan oleh menurunnya perekonomian global, yang akhirnya berdampak pada kinerja ekspor nonmigas di sektor industri manufaktur.

“Perlambatan ekonomi global terutama pada mitra dagang Indonesia berkontribusi pada permintaan ekspor yang lebih rendah,” ujarnya dikutip Minggu (3/3/2024). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper