Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Tugas Kartika Wirjoatmodjo, Racik Merger BUMN Karya, Perhutani & Pelni

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo akan menggawangi 24 BUMN, yang di antaranya mencakup perusahaan negara di sektor konstruksi, maritim, dan agraria.
Gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Jakarta. Bisnis/Abdurachman
Gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Jakarta. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo bakal menjadi eksekutor dalam rencana penggabungan atau merger BUMN Karya dan sederet perusahaan pelat merah lainnya mulai dari Perhutani hingga Pelni.  

Hal tersebut dipastikan setelah Kartika Wirjoatmodjo, atau akrab disapa Tiko, diinstruksikan Menteri BUMN Erick Thohir untuk membawahi 24 perusahaan negara yang di antaranya mencakup sektor konstruksi, maritim, dan agraria.

Di sektor konstruksi ada PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), PT PP (Persero) Tbk. (PTPP), dan PT Brantas Abipraya (Persero).

Sementara itu, di sektor maritim, Tiko membawahu dan membina PT Pelabuhan Indonesia (Persero) alias Pelindo, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni, serta PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Adapun di sektor agraria mencakup PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN dan Perum Perhutani.

Seluruh perusahaan negara ini rencananya bakal dikonsolidasikan Kementerian BUMN. Di sektor perusahaan konstruksi atau BUMN Karya, contohnya, sebanyak 7 perusahaan bakal dilebur menjadi 3 entitas induk.

“Ketujuh BUMN [karya] ini nanti akan dipayungi oleh tiga induk, jadi ini hanya bagian kita restrukturisasi,” ucap Menteri BUMN Erick Thohir.

Skemanya, Waskita yang dipasangkan dengan Hutama Karya berfokus di sektor jalan tol, non-tol, institutional building, dan residensial komersial. Adapun WIKA dengan PTPP menggarap sektor pelabuhan laut, bandar udara, EPC, serta residensial.

Selanjutnya, Adhi Karya, Brantas Abipraya, dan Nindya Karya akan memegang spesialisasi konstruksi di sektor air, kereta, rel, dan beberapa sektor lain.

Erick turut mengungkapkan rencana merger di sektor maritim dengan mengonsolidasikan Pelni dan ASDP ke dalam Pelindo guna meningkatkan konektivitas transportasi laut.

“Jangan konektivitas laut sebagai negara kepulauan tidak sambung satu dan lainnya. Jadi, kalau ada Ferry, ada Pelindo, dan Pelni semua bisa bersinergi untuk mengefisiensikan semua jenis transportasi,” tuturnya.

Ketua Umum PSSI ini juga berencana menggabungkan PTPN dengan Perum Perhutani. Dengan langkah tersebut, Indonesia diklaim memiliki lahan 2,2 juta hektare yang akan dipetakan kembali untuk mewujudkan program swasembada pangan.

“Kami juga sedang mendorong merger PTPN dan Perhutani, sehingga ada lahan 2,2 juta hektare yang bisa dialokasikan untuk mendukung bioetanol, energi, swasembada gula, ataupun pengembangan lainnya,” kata Erick

Setumpuk agenda itu dipastikan masuk dalam pembahasan kerja Kementerian BUMN untuk periode 2024 – 2029. Erick menyatakan seluruh proyek strategis yang sempat tertunda juga dilanjutkan kembali di periode sekarang.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper