Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tower Bersama (TBIG) Siap Lunasi Obligasi Jatuh Tempo Rp1,51 Triliun

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) siap melunasi Obligasi Berkelanjutan VI tahun 2023 yang akan jatuh tempo 15 Desember senilai Rp1,51 triliun.
Presiden Direktur PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) Herman Setya Budi dan Direktur TBIG Helmy Yusman Santoso usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Public Expose TBIG di Jakarta, Kamis (30/5/2024). /JIBI-Annisa Kurniasari Saumi.
Presiden Direktur PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) Herman Setya Budi dan Direktur TBIG Helmy Yusman Santoso usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Public Expose TBIG di Jakarta, Kamis (30/5/2024). /JIBI-Annisa Kurniasari Saumi.

Bisnis.com, JAKARTA —  Emiten menara PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyampaikan telah menyiapkan dana untuk pelunasan Obligasi Berkelanjutan VI Tower Bersama Infrastructure tahap II tahun 2023, yang akan jatuh tempo pada 15 Desember 2024. Jumlah pokok obligasi tersebut adalah sebesar Rp1,51 triliun. 

"TBIG telah menyiapkan dana untuk melunasi pokok dan bunga ke-4 obligasi tersebut kepada pemegang obligasi," ujar Chief Financial Officer TBIG Helmy Yusman Santoso, Senin (18/11/2023). 

Dia melanjutkan, pelunasan pokok dan bunga ke-12 obligasi TBIG tersebut akan dilakukan dan didistribusikan melalui PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai agen pembayaran.

Sebelumnya, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) berencana akan segera menerbitkan obligasi sebesar Rp2 triliun. Helmy mengatakan penerbitan obligasi tersebut bertujuan untuk mendanai kembali kewajiban perseroan atau refinancing.

"Tujuannya untuk refinancing," kata Helmy, Kamis (14/11/2024).

Sebagai informasi, dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi ini rencananya sebesar Rp1,51 triliun akan digunakan untuk mendanai seluruh kewajiban perseroan dalam rencana pelunasan seluruh pokok obligasi berkelanjutan VI TBIG tahap II tahun 2023 yang akan jatuh tempo pada 15 Desember 2024.

Lalu sebesar Rp230 miliar untuk melakukan pembayaran sebagian pokok utang kepada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), dan sisanya untuk melakukan pembayaran atas sebagian pokok utang ke PT Bank UOB Indonesia.

Helmy juga menuturkan pihaknya memilih untuk melakukan penerbitan obligasi karena cost of fund yang cukup bersaing dengan pinjaman bank.

Adapun penerbitan obligasi ini terdiri dari dua seri, yaitu dengan jumlah pokok obligasi seri A sebesar Rp1,24 triliun, dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,45% per tahun, dengan tenor 370 hari kalender sejak tanggal emisi.

Lalu Seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp756,92 miliar, dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,75% per tahun, dengan jangka waktu tiga tahun sejak tanggal emisi.

Dalam rangka penawaran umum obligasi ini, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) bertindak sebagai wali amanat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper